Analisis tingkat kebisingan di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang
S Seiring perkembangan zaman, manusia membutuhkan sarana terminal untuk penunjang aktivitas sehari-hari. Aktivitas di terminal berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, salah satunya adalah kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di Terminal Poris Plawad, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kebisingan, dan upaya rekomendasi untuk menurunkan tingkat kebisingan di terminal. Penelitian dilakukan di Terminal Poris Plawad dengan 6 titik pengamatan (5 titik di terminal dan 1 titik di permukiman). Pelaksanaan pengukuran kebisingan dilakukan setiap hari selama 2 minggu berturut-turut. Metode pengukuran tingkat kebisingan dengan cara sederhana menggunakan sound level meter (SLM) untuk memperoleh equivalent continuous noise level (Leq) atau tingkat kebisingan sinambung setara yang mengacu pada KepMen LH no. 48 tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Pada saat pengukuran kebisingan, dihitung pula jumlah kendaraan yang masuk dan keluar melalui pintu keberangkatan maupun pintu keluar. Di Terminal Poris Plawad, nilai Leq tertinggi sebesar 84,7 dB(A) dan nilai Lsm sebesar 77 dB(A) terjadi pada hari Jumat. Nilai tersebut telah melampaui baku mutu kebisingan maksimum untuk Zona D (terminal) yang ditetapkan sebesar 70 dB(A) berdasarkan PerMenKes no. 718 tahun 1987. Korelasi antara Leq dan jumlah kendaraan pada hari Jumat menunjukkan hubungan “sedang†yaitu sebesar 47,9% (Minggu I) dan49,2% (Minggu II) tingkat kebisingan yang terjadi pada hari tersebut diakibatkan dari jumlah kendaraan yang melintas. Upaya pengelolaan lingkungan untuk mengurangi kebisingan terutama pada daerah penelitian dapat dilakukan dengan peningkatan sistem perawatan pada badan kendaraan bermotor, seperti klakson, motor atau mesin, dan knalpot.
I In the modern times, people need bus terminals to support their activities. Activities at the terminal could potentially cause environmental pollution and one of them is noise. This study aims to determine the level of noise in Poris Plawad Terminal, factors that affect the noise level, and efforts on lowering the noise level in the terminal. The study was conducted in Poris Plawad Terminal with 6 observation points (5 points in terminal and 1 point in the residential). Noise measurements were carried out every day for 2 consecutive weeks. Noise level measurement method was a simple method using a sound level meter (SLM) to obtain equivalent continuous noise level (Leq) that refers to the Environmental Ministerial Decree no. 48 of 1996 on Standards of Noise Level. Along with the noise measurement, the number of vehicles that enter and exit through the departure gate and the exit gate were calculated. In Poris Plawad Terminal, the highest Leq value of 84.7 dB(A) and Lsm value of 77 dB(A) occurred on Friday. These value have exceeded the maximum noise quality standards for Zone D (terminal) which is set at 70 dB(A) based on Health Minister Regulation no. 718 of1987. The correlation between Leq and the number of vehicles on Friday showing“moderate†level that is equal to 47.9% (first week) and 49.2% (second week) of the noise level that occurred on that day due to the number of vehicles passing. Environmental management efforts to reduce noise, especially in the research area can be done by increasing vehicle maintenance system on a motor vehicle body, such as the horn, the motor or engine, and exhaust.