DETAIL KOLEKSI

Usulan penjadwalan job menggunakan metode hybrid genetic algorithma untuk meminimasi makespan pada bagian yoke line di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors And Manufacturing


Oleh : Valentino Benyamin Hutagalung

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Sumiharni Batubara

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Production scheduling.;Manufacturing resource planning.

Kata Kunci : production scheduling, hybrid genetic algorithm method, makespan, yoke line section

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06307001_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06307001_2_Bab-1.pdf 7
3. 2011_TA_TI_06307001_3_Bab-2.pdf
4. 2011_TA_TI_06307001_4_Bab-3.pdf
5. 2011_TA_TI_06307001_5_Bab-4.pdf
6. 2011_TA_TI_06307001_6_Bab-5.pdf
7. 2011_TA_TI_06307001_7_Bab-6.pdf
8. 2011_TA_TI_06307001_8_Bab-7.pdf
9. 2011_TA_TI_06307001_9_Daftar-Pustaka.pdf

P PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif, yaitu pembuatan dan perakitan part kendaraan bermotor niaga dengan merk "Mitsubishi". Sistem manufaktur yang diterapkan oleh perusahaan adalah Make To Order (MTO) dengan sistem produksi Flowshop. Lini yang menjadi objek penelitian adalah Lini Yoke dengan produk yang dihasilkan adalah flange companion. Proses produksi yang dilakukan pada lini ini menggunakan delapan jenis mesin, yaitu mesin Inner F Turning, Outler F Turning, Hardening, Inner Broaching, Finish Lathe, Drilling and Champering, Outler 0 Grinding, dan Finish Lapping. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. MKM pada lini Yoke adalah tidak terpenuhinya permintaan dalam waktu produksi reguler. Penyelesaian seluruh permintaan harus dipenuhi dengan melakukan overtime. Hal ini sangat merugikan perusahaan dikarenakan perusahaan harus membayar biaya lembur karyawan dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan dalam menjalankan overtime. Telah dilakukan penelitian awal untuk memeriksa kapasitas mesin yang digunakan dan menghasilkan bahwa sebenarnya kapasitasnya mencukupi untuk memproduksi seluruh permintaan dalam waktu produksi reguler. Oleh karena itu diperlukan suatu metode penjadwalan yang dapat meminimasi waktu penyelesaian seluruh produk (makespan). Telah dilakukan penelitian pendahuluan sebelum melakukan penjadwalan, yaitu perhitungan kapasitas menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung penjadwalan menggunakan metode Genetic Algorithm, mengusulkan menggunakan metode Hybrid Genetic Algorithm, dan menentukan jadwal produksi di PT. MKM dari hasil metode terbaik. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini diusulkan sebuah model penjadwalan yang sesuai dengan tujuan meminimasi makespan .Model penjadwalan yang diusulkan adalah Hybrid Genetic Algorithm, dimana model ini merupakan pengembangan dari Genetic Algorithm. Solusi awal untuk metode Hybrid Genetic Algorithm menggunakan metode Campbell, Dudek, Smith (CDS). Pengembangan yang diterapkan pada penelitian ini adalah penggabungan metode Nawaz, Enscore, Ham (NEH) ke dalam operasi genetika mutasi, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operator genetika untuk mengeksploitasi populasi awal yang ada, sekaligus mengeksplorasi solusi­ solusi di luar populasi awal. Berdasarkan hasil perhitungan model penjadwalan yang diusulkan, maka dihasilkan malcespan sebesar 19.716,5 menit. Hal ini membuktikan bahwa dengan metode usulan perusahaan dapat menyelesaikan seluruh permintaan dalam waktu produksi reguler, dimana waktu produksi reguler yang dimiliki adalah sebesar 19.895 menit per bulan maret 2011, tanpa menggunakan overtime sarna sekali. Terjadi penurunan malcespan sebesar 7,890/o dari model penjadwalan awal perusahaan dengan malcespan sebesar 21.405,5 menit.

P PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing (MKM) is a manufacturing company engaged in the field of automotive, which is the manufacture and assembly of motor vehicle parts with the brand "Mitsubishi". The manufacturing system applied by the company is Make To Order (MTO) with Flowshop production system. Line that became the object of research is Yoke Line with the resulting product is flange companion. The production process carried out on this line uses eight types of engines, namely Inner F Turning engine, Outler F Turning, Hardening, Inner Broaching, Finish Lathe, Drilling and Champering, Outler 0 Grinding, and Finish Lapping. Problems faced by PT. MKM on Yoke line is the unmet demand in regular production time. Completion of all requests must be met by overtime. This is very detrimental to the company because the company must pay employees overtime and other expenses incurred in running overtime. A preliminary study was undertaken to check the capacity of the machine used and resulted in the fact that its capacity was sufficient to produce all requests in regular production times. Therefore, a scheduling method is needed which can minimize the completion time of all products (makespan). Preliminary research has been conducted prior to scheduling, ie capacity calculation using Rough Cut Capacity Planning (RCCP) method. The purpose of this research is to calculate scheduling using Genetic Algorithm method, propose using Hybrid Genetic Algorithm method, and determine production schedule at PT. MKM from the best method results. To solve this problem, this research proposes a scheduling model that is suitable for minimizing makespan. The proposed scheduling model is Hybrid Genetic Algorithm, which is a development of Genetic Algorithm. The initial solution for Hybrid Genetic Algorithm method using Campbell, Dudek, Smith (CDS) method. The development applied in this research is the incorporation of Nawaz, Enscore, Ham (NEH) methods into mutant genetic operations, aiming to increase the ability of genetic operators to exploit the initial population as well as explore solution solutions beyond the initial population. Based on the calculation of the proposed scheduling model, then produced malcespan of 19.716.5 minutes. This proves that with the proposed method the company can complete all requests in regular production time, where the regular production time is 19,895 minutes per March 2011, without using the same overtime. The malcespan decreased by 7.890 / o from the company's initial scheduling model with malcespan of 21.405.5 minutes.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?