DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan kualitas dan implementasi pada produk kain batik motif singa - payung menggunakan metode six sigma di Eb Batik Tradisional

0.0


Oleh : Suryo Sumarno

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pembimbing 1 : Deddy Sugiarto

Pembimbing 2 : Wawan Kurniawan

Subyek : Textile industry;Manufacturing – companies;Production – process;Quality control

Kata Kunci : six sigma, dmaic, sop, 5w1h

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2011_TA_TI_06303290_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2011_TA_TI_06303290_2_Bab-1.pdf 6
3. 2011_TA_TI_06303290_3_Bab-2.pdf
4. 2011_TA_TI_06303290_4_Bab-3.pdf
5. 2011_TA_TI_06303290_5_Bab-4.pdf
6. 2011_TA_TI_06303290_6_Bab-5.pdf
7. 2011_TA_TI_06303290_7_Bab-6.pdf
8. 2011_TA_TI_06303290_8_Bab-7.pdf
9. 2011_TA_TI_06303290_9_Bab-8.pdf
10. 2011_TA_TI_06303290_10_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2011_TA_TI_06303290_11_Lampiran.pdf

E EB Batik Traditional merupakan perusahan batik yang bergerak dibidang industri k dengan Strategi penempatan produk yang diterapkan oleh perusahaan EB Batik litional adalah Make to Stock dan Make to Order. Salah satu produk yang dihasilkan perusahaan adalah kain batik motif singa-payung dengan ukuran 2.5 meter x 1.1 meter. Dari historis periode Oktober 2010 s/d Januari 2011 diketahui jumlah rata-rata persentase Lt produk kain batik motif Singa-p.ayung di EB Batik Traditional adalah 9.17% setiap Lnnya. Angka tersebut masih terlalu tinggi dari harapan perusahaan yaitu lebih kecil dari Perbaikan dilakukan dengan menerapkan metode dan Six Sigma yaitu metode DMAIC fine—Measure—Analysis—Improve—Control). Nilai DPMO (Defect Per Million Opportunities) yang diperoleh dan hasil perhitungan dilakukan pada kain batik singa-payung yaitu sebesar 39961.01 yang menunjukkan wa peluang terjadinya cacat pada kain batik singa-payung mencapai 39961.01 cacat per juta kesempatan dengan menghasilkan tingkat sigma yang masih tergolong rendah yaitu tsar 3.25 Dan hasil DPMO setelah implementasi sebesar 26087 dan menghasilkan tingkat la sebesar 3.44 tingkat sigma . Karakteristik jenis cacat yang terdapat pada kain batik singa-payung yaitu cacat cap k rapi, motif tidak tertutup, dan kain rusak. Untuk memfokuskan permasalahan yang tdi maka digunakan diagram pareto. Analisa yang dilakukan dengan menggunakan gram sebab akibat dan five why sehingga dik tahui terdapat faktor — faktor kecacatan luk yang disebabkan oleh bahan baku yang usak, ketidak telitian dari operator, dan lahan operator. Faktor penyebab cacat disebabkan oleh kesalahan operator ,Untuk pencegah terjadi cacat karena kesalahan operator tersebut maka diusulkan pembuatan peosedur standard operasi (SOP), menambahkan operator, dan memberikan pelatihan proses pengecapan agar dapat meminimasi jumlah kecacatan terjadi.

E EB Traditional Batik is a batik company engaged in the k industry with product placement strategy applied by the company EB Batik litional is Make to Stock and Make to Order. One of the products produced by the company is batik motif lion-umbrella with a size of 2.5 meters x 1.1 meters. From the historical period of October 2010 to January 2011, it is known that the average percentage of Lt batik cloth product of Singa-p.ayung motif in Batik Traditional EB is 9.17% per Ln. This figure is still too high from the company's expectation is smaller than Repair done by applying the method and Six Sigma is DMAIC fine-Measure-Analysis-Improve-Control). DPMO value (Defect Per Million Opportunities) obtained and the calculation results done on batik lion-umbrella that is equal to 39961.01 which shows the chance of occurrence of defects in batik lion-umbrella reached 39961.01 defects per million opportunities by producing sigma levels are still relatively low tsar 3.25 And the result of DPMO after implementation is 26087 and yields la level of 3.44 sigma level. Characteristics of the types of defects found on batik lion-umbrella cloth that is stamp dap neat, motive is not closed, and fabric is damaged. To focus the problem that is used the pareto diagram. Analyzes were conducted using gram causation and five why so that dikui there are factors of defect of luk caused by raw materials of usak, not telitian from operator, and land operator. The cause of the defect is caused by operator error. For preventing the defect due to operator error it is proposed to make standard operating procedure (SOP), add operator, and provide training of tasting process in order to minimize the number of disabilities occurring.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?