Pengaruh jenis dosis dan pH regenerant terhadap zeolit bayah sebagai media penukar ion Cu2+ dan Pb2+
K Keberadaan ion Cu2+ dan ion Pb2+ yang berasal dari buangan industri pada perairan sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Untuk itu dilakukan berbagai upaya pengendaliannya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pertukaran ion. Proses yang terjadi pada pertukaran ion adalah ion Cu2+ dan ion Pb2+ ditukar dengan ion Na+ dan ion Al3+ yang tidak berbahaya dengan cara melewatkan ion Cu2+ dan ion Pb2+ tersebut melalui sebuah kolom yang berisi material penukar zeolit.Zeolit adalah mineral alumina silikat yang mempunyai struktur kerangka berongga, di dalamnya berisi ion-ion logam dan uap air. Struktur pembentuk primerpada zeolit adalah Si04 dan }\IQ"' muatan negatif yang terbentuk dinetralkan olehZeolit yang digunakan berasal dari Bayah, Banten Selatan berjenis mordenit.Ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kapasitas penukaran ion pada zeolit, antara lain jenis, dosis serta pH regenerant yang digunakan. Penggunaan jenis, dosis serta pH regenerant yang sesuai akan menjadikan kapasitas penukaran ion dan efisiensi regenerasi tinggi.Pada penelitian ini digunakan dua jenis regenerant , yaitu NaCl dan Ah(SQ4)3.Pada setiap jenis regenerat tersebut dicoba beberapa variasi dosis dan pH regenerant.xiiPengaruh Jenis, Dosis dan pH Regenerant terhadap Zeolit Bayah sebagai Media Penukar ION Cu2+ dan ION Pb2+ Agustina Sugiharti, 1998 xiiiHasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis yang sama basil yang dicapai adalah:• Kapasitas penukaran ion pada regenerant Ah(S04)3 lebih besar dibandingkan dengan NaCl.• Efisiensi regenerasi yang dihasilkan oleh regenerant Ah(S04)3 lebih besar dibandingkan dengan NaCl.• Semakin besar pH regenerat, semakin besar kapasitas penukarannya.Dari basil penelitian dapat dilihat bahwa regenerant Ah(SQ4)3 lebih baik daripadaNaCl, karena pada dosis yang sama menghasilkan kapasitas penukaran ion dan efisiensi regenerasi yang lebih tinggi.