DETAIL KOLEKSI

Analisa efektifitas penggunaan fluida aerasi terhadap pembersihan lubang pada sumur N lapangan panas bumi Y trayek 12


Oleh : Indah Chrisninda

Info Katalog

Nomor Panggil : 614/TP/2017

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Abdul Hamid

Pembimbing 2 : Bambang Kustono

Subyek : Geothermal well

Kata Kunci : geothermal, lost circulation, fluid

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_071001300096_Halaman-judul.pdf 18
2. 2016_TA_TM_071001300096_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_TM_071001300096_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_071001300096_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_071001300096_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_071001300096_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_071001300096_Daftar-pustaka.pdf 6
8. 2016_TA_TM_071001300096_Lampiran.pdf

K Kendala utama yang sering terjadi pada proses pemboran lapangan panas bumi adalah adanya loss circulation (hilang sirkulasi). Hilang sirkulasi seringkali memberikan dampak buruk apabila tidak segera ditanggulangi, contohnya seperti pipa terjepit. Hal ini dapat terjadi karena hole cleaning (pembersihan lubang) yang tidak optimum yang diakibatkan karena hilangnya sebagian atau seluruh fluida pemboran ke dalam formasi.Aerated drilling (pemboran aerasi) merupakan salah satu metode dalam mencegah terjadinya masalah-masalah akibat hilang sirkulasi. Penggunaan fluida aerasi dalam pemboran aerasi akan mengakibatkan turunnya tekanan hidrostatis dari lumpur pemboran yang dapat mengurangi terjadinya hilang sirkulasi dan serbuk bor dapat terangkat ke permukaan dengan maksimal.Didalam tugas akhir ini, penulis melakukan analisa dari efektifitas penggunaan fluida aerasi terhadap pembersihan lubang pada sumur “X” lapangan “Y” trayek 12 ¼”. Parameter yang akan dianalisa didalam tugas akhir ini adalah tekanan dasar lubang (Annular BHP), laju alir fluida campuran (Qmix), serta kecepatan annular (kecepatan cutting, kecepatan slip, dan kecepatan minimum) yang berpengaruh pembersihan lubang dengan menggunakan metode Guo-Ghalambor dan metode Gas Law.Berdasarkan hasil analisa pada tugas akhir ini, dapat dinyatakan apakah penggunaan fluida aerasi pada sumur “X” sudah optimum dan menentukan besar dari Recommended Operating Range (ROR) dari sumur “X”.

T The main obstacle that often occurs in the process of drilling a geothermal field is the loss circulation (lost circulation). Lost circulation is often a devastating effect if not immediately addressed, such as pipe pinched. This can occur because of dry hole (basic cleaning holes) are not optimum resulting from the loss of part or total drilling fluid into the formation.Aerated drilling is a method of preventing the occurrence of problems due to lost circulation. Use of drilling fluid aeration in aerated drilling will lead to lower hydrostatic pressure of the drilling mud which can reduce the occurrence of lost circulation and the cuttings can be lifted to the surface with the maximum carrying capacity.In this final assignment, the authors performed an analysis of the effectiveness of using the aerated fluid towards hole cleaning in \"X\" well \"Y\" field hole section 12 ¼ \". The parameters to be analyzed in this final assignment is bottom hole pressure (Annular BHP), the flow rate of the fluid mixture (Qmix), as well as annular velocity (cutting velocity, slip velocity, and minimum velocity) that basic affect for determining hole cleaning using Guo-Ghalambor method and Gas Law method.Based on the analysis in this final assignment, it can be stated whether the use of aerated fluid in the well \"X\" already optimum and determine the amount of the Recommended Operating Range (ROR) of the well \"X\".

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?