DETAIL KOLEKSI

Kajian kualitas perairan menggunkan bioindikator makrozoobentos di estuari sungai Cisadane dan Sungai Cidurian Propinsi Banten


Oleh : Alvizia Pradinda

Info Katalog

Nomor Panggil : TATL.06615

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2006

Pembimbing 1 : Setijati H. Ediyono

Pembimbing 2 : Melati Ferianita Fachrul

Subyek : Water quality - Measurement;Benthos;Rivers - Indonesia

Kata Kunci : water quality, bioindicator, macrozoobenthos, river estuary, Cisadane River, Cidurian River, Banten

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2006_TA_STL_08202003_Halaman-Judul.pdf 15
2. 2006_TA_STL_08202003_Bab-1.pdf 4
3. 2006_TA_STL_08202003_Bab-2.pdf
4. 2006_TA_STL_08202003_Bab-3.pdf
5. 2006_TA_STL_08202003_Bab-4.pdf
6. 2006_TA_STL_08202003_Bab-5.pdf
7. 2006_TA_STL_08202003_Daftar-Pustaka.pdf 3
8. 2006_TA_STL_08202003_Lampiran.pdf

T Terjadinya penurunan kualitas air serta perusakan keseimbangan lingkungan hidup antara lain disebabkan air limbah yang berasal dari rumah tangga maupun industri. pengkajian kualitas perairan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan analisis fisika dan kimia serta analisis biologi. Untuk perairan yang dinamis, analisis fisika dan kimia kurang memberikan gambaran sesungguhnya akan kualitas perairan, sedangkan analisis biologi khususnya analisis struktur komunitas hewan bentos, dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kualitas perairan. Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya. Diantara hewan bentos yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk dalam makrozoobentos. indeks keanekaragaman tertinggi dimiliki oleh A4 dengan nilai 1,16 untuk sampling I dan 1,17 untuk sampling II sehingga termasuk dalam perairan setengah tercemar. Perairan A4 didominasi oleh Acropaginulla sp. dan Turitella sp. Indeks keanekaragaman terendah diperoleh dari titik A2 yaitu muara S. Cisadane dengan nilai 0,14 untuk sampling I dan 0,18 untuk sampling II sehingga termasuk dalam perairan tercemar berat. Perairan A2 didominasi oleh 0,95 untuk sampling I dan 0.96 untuk sampling II dan tidak terdapat jenis makrozoobentos yang mendominasi daerah penelitian tersebut. Indeks keanekaragaman terendah dimiliki oleh titik A2, yaitu 0,21 untuk sampling I dan o,18 untuk sampling II. Hal tersebut sesuai dengan adanya dominasi spesies Terebralia sp. pada perairan A2. Indeks dominasi terbesar diperoleh dari titik A2, yaitu 0,88 pada sampling II pada A2 memang diketahui berdasrkan data kepadatan, bahwa pada titik tersebut terdapat salah satu jenis makrozoobenos yang mendominasi yaitu terebralia sp. Indeks dominasi terkecil diperoleh dari titik A4, dimana nilainya sebesar 0,1 baik untuk sampling I maupun II. tidak ada jenis yang mendominasi perairan tersebut. Acropaginula sp. dan Turutella sp. dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas perairan setengah tercemar. Sedangkan Terebralia sp. dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas perairan tercemar berat.

o one the causal factor of the degrading quality and imbalance of nature is the polution of industrial and household waste. Analysis of waters quality can be done in several ways, such as by chemical. physical and biological analysis. For a dynamic waters, physical and chemical analysis of water are less describing the real image of water quality while the biological analysis, especially the analysis of benthos community structure, is able to describe the water quality well. benthos is good to be used as a environmental parameter of water quality because they live in permanent place and are always in contact with the waste that enters their habitat. Species from macrozoobenthos are the ones that are easy to identify and sensitive to the water environmental changes. The highest diversity index is obtained from point A4 with value 1,16 for sampling I and 1,17 for sampling II, which classify it as a half polluted waters. A4 waters is dominated by Acropaginulla sp. dan Turitella index is obtained from point A2, the estuary of Cisadane river with value 0,14 for sampling I and 0,18 for sampling II which classify it as a heavyly polluted. A2 waters is dominated by Terebalia sp. The highest eveness index is obtained from point B4 with value 0,95 for sampling I and 0,96 for sampling II, and there is no dominating macrozoobenthos in the waters. the lowest eveness index is obtained from point A2, with value 0,21 for sampling I and 0,18 for sampling II, which is dominated by Terbralia sp. The highest dominancy index is obtained from point A2 with value 0,88 for sampling II. Based on the data of macrozoobenthos density in point A2 , there is one species of macrozzobenthos that from point A4, with value 0,1 for both sampling I and II. There is no dominating macrozoobenthos in point A4. Acropaginulla sp. and Turitella sp. can be used as bioindicator for a half polluted water quality while Terebralia sp. can be used as bioindicator for a heavy polluted waters.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?