DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara sikap kerja duduk dengan gejala nyeri leher (neck pain) pada pekerja konveksi

3.8


Oleh : I Nyoman Herlian Budiman

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.53 Bud h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Tjam Diana Samara

Subyek : Neck pain;Sitting work attitude

Kata Kunci : neck pain, sitting work attitude, convection workers, neck pain, sitting-sewing posture, garment wor

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KD_03010130_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_KD_03010130_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
3. 2015_TA_KD_03010130_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2015_TA_KD_03010130_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2015_TA_KD_03010130_Bab-4-Metode.pdf
6. 2015_TA_KD_03010130_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2015_TA_KD_03010130_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2015_TA_KD_03010130_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2015_TA_KD_03010130_Daftar-pustaka.pdf 3
10. 2015_TA_KD_03010130_Lampiran.pdf

L Latar belakang Nyeri leher merupakan salah satu masalah signifikan yang sering berpengaruh terhadap pekerja konveksi setelah nyeri punggung bawah. Sudah banyak peneliti yang menginvestigasi hal ini. Beberapa bagian, termasuk persendian, diskus, dan jaringan ikat dapat berkontribusi dalam munculnya gejala tersebut. Salah satu faktor resiko yang menyebabkan terjadinya gejala nyeri leher adalah sikap kerja duduk. Metode Penelitian ini merupakan studi analitik menggunakan pendekatan cross–sectional untuk mengetahui adanya hubungan antara sikap kerja duduk dengan gejala nyeri leher pada pekerja konveksi. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Chi-Square dan Fisher dengan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Hasil analisa statistik antara usia, jenis kelamin, lama bekerja dengan gejala nyeri leher masing-masing menunjukkan nilai di mana nilai p > 0,05 sehingga tidak ada hubungan yang bermakna. Berbeda dengan sikap kerja duduk menunjukkan hasil p < 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna dengan gejala nyeri leher. Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja konveksi PT.Mahasuri memiliki sikap kerja duduk yang tidak ditolerir. Dari analisis bivariat, didapatkan hasil bahwa sikap kerja duduk berhubungan dengan gejala nyeri leher.

B Background Neck pain is one of the significant problems that often affect convection workers after low back pain. Already many researchers are investigating this. Some parts, including joints, discus, and connective tissue can contribute to the appearance of these symptoms. One of the risk factors that cause the occurrence of neck pain is the attitude of sitting. Methods This study is an analytic study using a cross-sectional approach to determine the relationship between working attitude sitting with symptoms of neck pain in convection workers. Data were collected by interview using questionnaire. Data analysis was done by using Chi-Square and Fisher analysis with significance level of 0.05. The statistical analysis of age, sex, length of work with neck pain symptoms respectively shows the value at which p> 0,05 so there is no significant relationship. In contrast to the sitting attitude showed a result p <0.05 which means there is a significant relationship with the symptoms of neck pain. Conclusion This study shows that most of PT.Mahasuri's convection workers have an unacceptable sit-down attitude. From bivariate analysis, it was found that sitting attitude was associated with neck pain symptoms.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?