DETAIL KOLEKSI

Sinkronisasi antara undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkwawinan, undang undang nomor 23 tahun 2006 dan surat edaran mahkamah agung nomor 2 tahun 2023 studi putusan: no.916/pdt.p/2022/pn.sby


Oleh : Muhammad Arya Maulana

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Setyaningsih

Kata Kunci : Interfaith Marriage, Marriage Registration, Family Law, Civil Administration, Supreme Court Circular

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002100550_Halaman-Judul.pdf 8
2. 2025_SK_SHK_010002100550_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002100550_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002100550_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002100550_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002100550_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002100550_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010002100550_Bab-1.pdf 18
9. 2025_SK_SHK_010002100550_Bab-2.pdf 36
10. 2025_SK_SHK_010002100550_Bab-3.pdf 7
11. 2025_SK_SHK_010002100550_Bab-4.pdf 20
12. 2025_SK_SHK_010002100550_Bab-5.pdf 3
13. 2025_SK_SHK_010002100550_Daftar-Pustaka.pdf 7
14. 2025_SK_SHK_010002100550_Lampiran.pdf 11

K Ketidaksinkronan antara undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, dengan surat edaran mahkamah agung nomor 2 tahun 2023 yang memberikan pedoman bagi hakim dalam menolak pencatatan perkawinan antar umat beragama yang berbeda. pelaksanaan putusan tersebut secara administratif telah memenuhi syarat pencatatan sebagaimana diatur dalam pasal 35 huruf a undang-undang administrasi kependudukan. dari sisi hukum materiil, perkawinan beda agama masih menimbulkan perdebatan serius karena bertentangan dengan pasal 2 ayat (1) dan pasal 8 huruf f undang-undang perkawinan yang mensyaratkan keabsahan perkawinan harus sesuai dengan hukum agama masing-masing pihak. metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif, sifat penelitan dengan pendekatan deskriptif. surat edaran mahkamah agung nomor 2 tahun 2023 hadir untuk menegaskan larangan tersebut serta menyinkronkan praktik pengadilan dengan peraturan yang berlaku.

T The inconsistency between law number 1 of 1974 on marriage, law number 23 of 2006 on civil administration, and supreme court circular letter number 2 of 2023—which provides guidelines for judges to reject the registration of interfaith marriages—has become a significant legal issue. administratively, the implementation of such decisions fulfills the registration requirements as stipulated in article 35 letter a of the civil administration law. however, from a substantive legal perspective, interfaith marriage continues to provoke serious debate as it contradicts article 2 paragraph (1) and article 8 letter f of the marriage law, which require that the validity of a marriage must comply with each party’s religious laws. this study uses a normative legal research method with a descriptive approach. the issuance of supreme court circular letter number 2 of 2023 serves to reaffirm the prohibition and to harmonize court practices with the applicable legal provisions.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?