Pertanggungjawaban negara dalam peristiwa pelanggaran berat ham di wamena papua (2003) menurut hukum internasional
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Bhatara Ibnu Reza
Kata Kunci : ARSIWA (2001), Gross Violation of Human Rights, International Law, State Responsibility, Wamena Case
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010001800172_Halaman-Judul.pdf | 9 | |
2. | 2025_SK_SHK_010001800172_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_SHK_010001800172_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010001800172_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010001800172_Lembar-Pengesahan.pdf | ||
6. | 2025_SK_SHK_010001800172_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | ||
7. | 2025_SK_SHK_010001800172_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | ||
8. | 2025_SK_SHK_010001800172_Bab-1.pdf | 18 | |
9. | 2025_SK_SHK_010001800172_Bab-2.pdf | 35 |
|
10. | 2025_SK_SHK_010001800172_Bab-3.pdf | 28 |
|
11. | 2025_SK_SHK_010001800172_Bab-4.pdf | 24 |
|
12. | 2025_SK_SHK_010001800172_Bab-5.pdf | 3 | |
13. | 2025_SK_SHK_010001800172_Daftar-Pustaka.pdf | 8 | |
14. | 2025_SK_SHK_010001800172_Lampiran.pdf | 116 |
|
T Terjadinya tragedi pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM) di Wamena, Papua pada tahun 2003 menunjukkan bahwa adanya tantangan yang signifikan bagi pemerintah Indonesia dalam memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai negara berdasarkan hukum internasional. Penelitian ini untuk menelaah tanggung jawab negara dalam menangani kasus tersebut dengan mengacu kepada Articles on Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts (ARSIWA) 2001, juga tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memberikan penyelesaian serta mewujudkan pertanggungjawaban bagi para korban dan keluarganya. Metode yang dipakai adalah pendekatan normatif melalui analisis terhadap dokumen-dokumen hukum nasional maupun internasional. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa adanya tanggung jawab negara yang muncul akibat dari keterlibatan aparat negara dalam tragedi ini, yang sesuai dengan dan memenuhi syarat-syarat atribusi yang tertulis dalam Pasal 4 ARSIWA. Namun, adanya hambatan terhadap penyelesaian yudisial dan pengutamaan upaya non-yudisial yang melanggengkan impunitas, membuat situasi menjadi semakin suram. Penelitian ini mengusulkan transparansi dari pemerintah atas proses penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM dan juga pemenuhan tanggung jawab negara terhadap para korban dan keluarga korban untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, serta penegakkan keadilan dan HAM.
T The tragedy of the gross violations of human rights incident in Wamena, Papua in 2003 demonstrates that there are significant challenges for the Indonesian government in fulfilling its obligations and responsibilities as a state under international law. This study examines the state\\\'s responsibility in handling the case and referencing it to the 2001 Articles on Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts (ARSIWA), as well as the actions needed to provide a settlement and realize accountability for victims and their families. The method used is a normative approach by analysing national and international legal documents. The results of the research reveal that there is state responsibility which is caused by the involvement of state apparatus in this tragedy, which is in accordance with and fulfils the conditions of attribution written in Article 4 of ARSIWA. However, obstacles to judicial resolution and the prioritization of non-judicial remedies that perpetuate impunity, make the situation even bleaker. This research proposes transparency from the government in the process of resolving cases of human rights violations and also the fulfilment of state responsibilities towards victims and their families to realize respect, protection, and enforcement of justice and human rights.