Hubungan kehilangan gigi terhadap kualitas hidup lansia di kecamatan palmerah jakarta barat
P Penuaan merupakan proses alami yang akan terjadi pada setiap individu dan akan mengalami perubahan pada struktur rongga mulut. Masalah kesehatan rongga mulut yang sering terjadi pada lansia adalah kehilangan gigi. Menurut World Health Organization (WHO), standar jumlah normal gigi pada lansia yang berusia 60 tahun atau lebih minimal berjumlah 20 gigi yang masih dapat berfungsi baik untuk pengunyahan, berbicara dan estetika. Kondisi kehilangan gigi dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara jumlah kehilangan gigi terhadap kualitas hidup lansia. Metode: Observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Wawancara pada 114 responden menggunakan kuesioner Geriatric Oral Health Assessment Index (GOHAI) untuk menilai kualitas hidup dan membedakan tingkat kualitas hidup baik, sedang, dan buruk, serta pemeriksaan jumlah kehilangan gigi. Terdapat 3 dimensi yang dinilai yaitu fungsi fisik, fungsi psikososial, rasa sakit dan ketidaknyamanan. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menguji hipotesis adanya hubungan antara kehilangan gigi dengan kualitas hidup lansia. Hasil: Lansia yang mengalami kehilangan gigi ≤12 gigi (51,8%) lebih banyak dibandingkan dengan lansia yang mengalami kehilangan gigi >12 gigi (48,2%), dan sebagian besar lansia memiliki kualitas hidup baik. Kesimpulan: Jumlah kehilangan gigi pada lansia di Kecamatan Palmerah memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup, dan jumlah lansia yang menggunakan gigi tiruan masih tergolong sedikit.
A Aging is a natural process that occurs in every individual, and as aperson grows older, changes in the oral cavity structure are inevitable. One of the common oral health problems among the elderly is tooth loss. According to the World Health Organization (WHO), the standard for the normal number of teeth in elderly individuals aged 60 years or older is at least 20 functional teeth, which are essential for chewing, speaking, and aesthetics. Poor oral health can significantly affect an individual’s quality of life. Purpose: To determine the relationship between the number of missing teeth and the quality of life in elderly individuals. Methods: An observational analytic study with a cross-sectional design involving 114 respondents using the Geriatric Oral Health Assessment Index (GOHAI) questionnaire to assess the quality of life, categorizing it into good, moderate, and poor levels. The three dimensions evaluated were physical function, psychosocial function, and pain/discomfort. The Spearman correlation test was used to test the hypothesis regarding the relationship between tooth loss and the quality of life of the elderly. Results: Elderly individuals who experienced tooth loss of ≤12 teeth(51.8%) were more common than those with >12 missing teeth (48.2%), and the majority of elderly individuals reported a good quality of life. Conclusion: Thenumber of missing teeth in elderly individuals in Palmerah District is significantlyrelated to their quality of life, and the number of elderly people using denturesremains relatively low.