Usulan preventive maintenance pada mesin produksi kardus di PT. Serisa

DETAIL KOLEKSI

Usulan preventive maintenance pada mesin produksi kardus di PT. Serisa

Oleh : Yohanes Tjandra

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Andri Bagio

Subyek : Machine tools - Maintenance and repair;Factory management

Kata Kunci : minimization, performing, components

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap

File Repositori

No.	Nama File	Hal.	Link
1.	2005_TA_STI_06399114_Halaman-Judul.pdf
2.	2005_TA_STI_06399114_Lembar-Pengesahan.pdf
3.	2005_TA_STI_06399114_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4.	2005_TA_STI_06399114_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5.	2005_TA_STI_06399114_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6.	2005_TA_STI_06399114_Bab-4_Pengumpulan-dan-Pengolahan-Data.pdf
7.	2005_TA_STI_06399114_Bab-5_Analisa-Data.pdf
8.	2005_TA_STI_06399114_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9.	2005_TA_STI_06399114_Daftar-Pustaka.pdf
10.	2005_TA_STI_06399114_Lampiran.pdf

Abstrak
Abstract

P Pelaku industri sekarang m1 dituntut untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan diri agar dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat, terutama dalam menghadapi masuknya produk-produk luar negeri akibat adanya perdagangan bebas ASEAN.PT. Serisa merupakan perusahaan yang bergerak di industri pembuatan stationerydan Kardus. Permintaan konsumen akan produk ini berbeda-beda jenis, ukuran, jumlah danwak:tu pemenuhan. Karena perbedaan ini, perusahaan hanya dapat melakukan proses produksi setelah mendapatkan pesanan dari konsumen. Ketepatan waktu merupakan hal penting dalam usaha memenuhi permintaan pasar.Apabila terjadi kerusakan pada mesin yang mengakibatkan berhentinya proses produksi akan menurunkan kapasitas produksi yang pada akhirnya menyebabkan keterlambatan pemenuhan kebutuhan konsumen.Dari hasil perhitungan diperoleh komponen kritis untuk mesin Flexo Long Way Iadalah A, B dan C. Komponen kritis untuk mesin Flexo Long Way II adalah D, Edan F. Komponen kritis untuk mesin Semi Rotary Slotter adalah G, H dan I. Komponen kritis untuk mesin Cutting Duplex adalah J dan K. Sedangkan komponen kritis untuk mesin Pon Roll Besar adalah L dan M. Komponen-komponen kritis ini kemudian dicari distribusinya berdasarkan nilai index of fit terbesar, dihitung parameter-parametemya dan dilakukan uji kecocokan dengan uji goodness of fit untulc data waktu antar kerusakan dan data waktu perbaikan . Selanjutnya dihitung interval wak:tu penggantian pencegahan untuk komponen yang memiliki laju kerusakan meningkat dengan menggunakan model age replacement dan metode minimasi total downtime yaitu untuk komponen B, F, H, I, K, M secara berurutan sebesar 617 jam, 507 jam, 596 jam, 542 jam, 604 jam, 838 jam. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan interval waktu pemeriksaan . Perhitungan ini menggunakan metode maksimasi availability . Dari perhitungan diperoleh interval waktu pemeriksaaan untuk komponen A, B, C, D, E, F, H, I, K, M secara berurutan sebesar 19 jam, 112jam, 14jam, 22 jam, 19 jam, 100 jam, 68 jam, 54 jam, 46 jam, 41 jam.Selanjutnya dilakukan perhitungan dan perbandingan tingkat keandalan (reliability)tanpa dan dengan adanya tindakan penggantian pencegahan. Dari perhitungan diperoleh peningkatan keandalan untuk komponen B, F, H, I, K, M secara berurutan sebesar 46.71%, 58.76%, 35.09%, 26.62%, 12.88%, 13.55%. Rata-rata peningkatan keandalan untuk keenam komponen adalah sebesar 32.29%. Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan tingkat ketersediaan (availability) total yang diperoleh dari hasil perkalian availability dari tindakan penggantian pencegahan kerusakan dengan availability dari tindakan pemeriksaan . Didapatkan rata-rata tingkat ketersediaan untuk kesepuluh komponen kritis adalah sebesar 96.27%.

M Many companies nowadays obligated to make great efforts in order to survive and stay in this raising competition, especially to compete with imported goods during the ASEAN Free-Trade.PT. Serisa is a company that produce stationery and packaging goods. Costumers requirement ofthis products varies in type, size, quantity, and delivery time. Therefore the company can only do make to order strategy. On-Time delivery is the most important things in order to keep costumer statisfaction.Ifthe machines break down that stops production process. This ocassion will disturbthe production schedule and finally delay the delivery time to the costumer.Based on the calculation, the critical components of Flexo Long Way I are component A, B, and C. The critical components of Flexo Long Way II are component D, E, and F. The critical components of Semy Rotary Slotter are component G, H, and I.The critical components of Cutting Duplex are component J and K. the critical components of Big Pon Roll are component Land M. Next is finding the distribution value of this critical components based on maximum index of fit value, counting the paramet ers, and performing the goodness of fit test to inter-damage time data and reparation data. Continued by counting the preventive replacement time interval of the components having growing damage using age replacement model and total downtime minimization method . From this calculations, the preventive replacement time intervals for component B, F, H, I, K, M accordingly, are 617 hours, 507 hours, 596 hours, 542 hours, 604 hours, 838 hours. The next step is calculating the inspection time interval. This calculating uses the availability maximization method. From this calculations, the inspection time intervals for component A, B, C, D, E, F, H, I, K, M accordingly, are 19 hours, 87 hours, 63 hours, 19 hours, 91 hours, 16 hours.What done next is the calculation and comparation of reliability level with theavailability of preventive replacement action. From this calculations, the reliability improvement time intervals for component B, F, H, I, K, M accordingly, are 46.71%,58.76%, 35.09%, 26.62%, 12.88%, 13.55% the average reliability improvement for this six components is 32.39%. Next calculation is done to find out the total availability level by multiplying the availability of damage preventive replacement action with the availability of inspection action. the average availability level for the ten critical components is 96.27%.