DETAIL KOLEKSI

Efisiensi bioreaktor lekat diam terendam bermedia tali rafla terhadap penurunan kandungan bahan organik pada pengolahan air limbah tahu


Oleh : Winky Floretta Rusli

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : Sintorini Moerdjoko

Pembimbing 2 : Asih Wijayanti

Subyek : Wastewater treatment

Kata Kunci : COD; BOD5; tofu wastewater; rafia rope

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_STL_08297060_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2002_TA_STL_08297060_Lembar-Pengesahan.pdf 1
3. 2002_TA_STL_08297060_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2002_TA_STL_08297060_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2002_TA_STL_08297060_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 2002_TA_STL_08297060_Bab-4_Hasil-Penelitian-dan-Pembahasan.pdf
7. 2002_TA_STL_08297060_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 2
8. 2002_TA_STL_08297060_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2002_TA_STL_08297060_Lampiran.pdf

I Industri makanan seperti tahu, dalam prosesnya menghasilkan air buangan atau disebut sebagai air limbah tahu. Air limbah ini sebelum dibuang ke badan air hendaknya diolah terlebih dahulu untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan seperti bau tak sedap dan pencemaran terhadap badan air. Dengsn penelitian terhadap bioreaktor lekat diam terendam bermedia tali rafia, industri tahu di Mamapang dapat diketahui efisiensinya untuk mengurangi kandungan bahan organik dalam bentuk parameter COD dan BOD. Langkah penelitian dimulai dengan pembenihan (seeding) yang bertujuan menumbuhkan mikroorganisme. Langkah berikutnya adalah pengadaptasian atau aklimatisasi atau membiasakan mikroorganisme agar hidup dalam lingkungan baru sehingga dapat tumbuh sesuai dengan yang kita inginkan pada media pendukung (tali rafia). Setelah didapatkan kondisi relatif stabil pada bioreaktor, dimana konsentrasi VSS menurun dan penurunan konsentrasi COD kurang dari 10 %, penelitian ini dijalankan. Penelitian inti ini bertujuan untuk menentukan efisiensi penyisihan pencemar organik dalam air limbah tahu dengan melakukan variasi debit untuk mendapatkan waktu tinggal hidrolis optimum, dengan waktu tinggal hidrolis : 24, 18, 12 dan 6 jam. Sampel yang diambil kemudian diolah dengan dianalisis datanya. Masa pembenihan mikrooraganisme berlangsung selama 18 hari, dengan konsentrasi VSS sebesar 3844 mg/l dan aklimatisasi berlangsung selama 25 hari dengan VS lekat sebesar 11813 mg/l. Mellaui penelitian inti diketahui bahwa kemampuan penyisihan COD adalah sebesar 40, 5 % -90, 4 % dan kemampuan penyisihan BODs adalah semakin besar efisiensi penyisihannya. Meski persentase penyisihan yang didapat belum cukup untuk memenuhi Baku Mutu Sungai Golongan C, namun dari hasil pengolahan data diperoleh waktu selama 28 jam untuk penyisihan COD dan BODs air limbah tahu ini dapat dibuang ke badan air. PAda penelitian ini biomassa tumbuh meningkat sejalan dengan meningkatkannya jumlah bahan organik yang dapat disisihkan, dibuktikan dari konsentrasi biomassa total yang meningkat (1779, 7 mg/l-2382,9 mg/l) seiring meningkatnya waktu tinggal hidrolis.Selama penelitian inti, didapat VS lekat sebesar 12370 mg/l-21804 mg/l, sedang yang tersuspensi sebesar 225 mg/l - 603 mg/l. Hasil analisa yang didapat dari hubungan penyisihan COD-BOD adalah : % penyisihan COD + 1, 044 (% penyisihan BOD)- 4, 7212. Pada Kinetika proses di dalam sistem diperoleh nilai Y = 0, 475 mg VSS/mg BOD5; Kd-0,6199/hari; um=2, 0995; Ks+ 606,672/hari; dan K=4,42/hari. Media sintetis yang digunakan sebagai alternatif, sebaiknya dicari yang memiliki permukaan yang lebih kasar atau kesat dan berpori sehingga waktu penempelan mikroorganisme pada media lebih cepat juga tahan dan mudah terbiasa terhadap kecepatan aliran.

C Cianjur city consist of three districts and seventeen villages which has area of 4349, 35 Ha. The management of wastewater are handled by on site system using seotic tank or pit latrine which are septic tank or pit latrine which are disposed directly to land or river. Accordingly, study of design sewerage system are to be taken. Design of swwerage system is based on 2,36 % growth of population. The estimated population by the year of 2010 and 2020 are 241, 455 and 304, 887 inhibitions. Non domestic water supply consumption are 26, 43 % from the domestic water consumption and maximum daily flow is 1.3. A comparative percentage of wastewater use the resulting study of 78.25 % of water consumption the Kota Legenda. The Average quantity of waste water by the year of 2010 and 2020 are 1.313/sec/1000 cap and 1.358 l/sec/1000 cap. The palnninmg period phase 1 (2000-2010)given to the most crowded population villages served 30 % population of Cianjur city , except Babakan Karet villages as conservation area. Consider two alternative based on the IPAL location : (1) located in the lowest and east area of Cianjur city and (2) the existing IPLT at Sirnagalih villages. Alternative 1 gives : (a) peak flow capacity 768.133 l/sec, (b) trunk main pipe length 9, 150 m, (c) the diamter of pipe 300-800 mm, (d) the number of manhole 38 units and (e) estimate cost Rp. 2, 513, 871, 472,00. Alternative 2, (a) peak flow capacity 769,883 l/sec. (b) trunk main pipe length 9,750 m, (c) the diameter of pipe 300-1000 mm, (d) the number manhole 43 units and (e) estimate cost Rp.3,428,735,665.00. Therefore the alternative 1 is feasible. Before construction planning, public campaign needed to be implemented, assessment the Presentation of Environmental Information (PIL) and Presentation Environmental Evaluation (PEL) and their resources.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?