DETAIL KOLEKSI

Pengolahan lumpur minyak dengan metode bioremediasi

0.5


Oleh : Christina Paulina Silluetta

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1999

Pembimbing 1 : Widyo Astono

Pembimbing 2 : Misri Gozan

Subyek : Petroleum waste - Recycling

Kata Kunci : bioremediation method, oil sludge, aerob stabilization process

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1999_TA_STL_08294104_Halaman-Judul.pdf
2. 1999_TA_STL_08294104_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 1999_TA_STL_08294104_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 1999_TA_STL_08294104_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 1999_TA_STL_08294104_Bab-3_Metoda-Penelitian.pdf
6. 1999_TA_STL_08294104_Bab-4_Hasil-dan-Pengamatan.pdf
7. 1999_TA_STL_08294104_Bab-5_-Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 1999_TA_STL_08294104_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 1999_TA_STL_08294104_Lampiran.pdf

L Lumpur minyak yang merupakan limbah industri pengilangan adalah termasuk limbah berbahaya dan beracun (B3) karena mengandung hidrokarbon dalam konsentrasi yang cukup tinggi . Pada penelitian ini limbah lumpur minyak diolah dengan menggunakan teknik bioremediasi atau stabilisasi aerob untuk mendapatkan lumpur terstabilisasi. Tiga reaktor berukuran 1 kali 1 meter, ketinggian 30 sentimeter dibangun sebagai media stabilisasi aerob. Lumpur minyak berasal dari Pertamina. Reaktor diisi dengan 45 kg lumpur minyak, pupuk diammonium phospat 300 gr dan support berupa serutan kayu denganb ukuran rata rata panjang 3-8 sentimeter pada reaktor 1, 2 dan 3 masing masing 22, 5 , 18 dan 15 kg diaduk merata. Biarkan bakteri sebanyak 3 liter ditambahkan untuk mempercepat berlalunya tahapan lag growth. Pengamatan terhadap suatu proses ketiga reaktor menunjukkan selisih suhu dengan lingkungan berkisar antara 2 hingga 22 derajat akibat aktivitas mikroorganisme, suhu klimaks dicapai pada pekan pertama percobaan, yaitu 49,7 derajat celcius dan stabil pada 30 derajat Celcius diakhir percobaan. Pengukuran kadar minyak menunjukkan proses bioremediasi berlangsung optimum selama suhu tinggi menandakan aktivitas bakteri mesophilik. Kadar minyak menurun hingga 75 % berat pada reaktor 1, 2 dan 3. Keasaman dalam reaktor turun dari 7, 5 ke 6, 5 skala pH lalu kembali ke netral setelah hari ke 15 menunjukkan efek buffer dari produk stabilisasi. Secara umum tidak ada perbedaan unjuk kerja pada ketiga reaktor.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?