O Obesitas merupakan permasalahan yang dapat terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa, termasuk remaja. Negara Asia Tenggara dan regio barat pasifik saat ini sedang menghadapi epidemik penyakit yang berasosiasi dengan obesitas seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Di Indonesia sendiri prevalensi obesitas semakin meningkat, dimana telah terjadi perubahan pola makan tradisional ke pola makan barat yaitu makanan cepat saji dan perilaku masyarakat terutama remaja yang semakin konsumtif dapat menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang. Komposisi makanan cepat saji mengandung tinggi lemak, karbohidrat dan glukosa. Lebih tinggi kadar lemak dan karbohidrat yang dimiliki suatu makanan risiko terhadap kenaikan berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong lintang besar sampel dipilih secara cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, pengisian kuesioner, pemeriksaan berat badan dan tinggi badan untuk menentukan indeks massa tubuh subyek penelitian Analisis data dengan menggunakan SPSS v21 for Windows 8.1. Hasil pemeriksaan pada 162 pelajar tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan obesitas (p=0.29), terdapat hubungan yang bermakna antara variasi makanan dengan obesitas (p=0.03), tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas (p=0.63) uji analisis menggunakan chi square. Penelitian ini menunjukkan hubungan yang bermakna antara variasi makanan dengan obesitas pada pelajar di SMP N 1 Randudongkal.