DETAIL KOLEKSI

Analisis trajectory pemboran horizontal pada sumur "d-24" lapangan x


Oleh : Dean Dellon Nanlohy

Info Katalog

Nomor Panggil : 517/TP/2016

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Widrajat Aboekasan

Subyek : Teknik Pemboran

Kata Kunci : Teknik Pemboran

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07111091_HALAMAN-JUDUL.pdf
2. 2016_TA_TM_07111091_BAB-I.pdf
3. 2016_TA_TM_07111091_BAB-II.pdf
4. 2016_TA_TM_07111091_BAB-III.pdf
5. 2016_TA_TM_07111091_BAB-IV.pdf
6. 2016_TA_TM_07111091_BAB-V.pdf
7. 2016_TA_TM_07111091_BAB-VI.pdf 2
8. 2016_TA_TM_07111091_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
9. 2016_TA_TM_07111091_LAMPIRAN.pdf
10. PAPER.pdf

a ada tugas akhir ini akan dilakukan analisis lintasan pemboran sumur D- 24 di lapangan X. Lokasi rencana sumur D-24 terletak di Zamrud Area, Kabpuaten Siak, Propinsi Riau. Sumur D-24 ini merupakan sumur horizontal yang dilakukan untuk meningkatkan atau menambah perolehan pihak oil company. Perencanaan yang dilakukan pada sumur D-24, yaitu dengan membuat pilot hole untuk mengetahui posisi layer formasi dari target yang akan dicapai yang kemudian akan dilakukan pemboran yang kedua dengan membuat horizontal section yang akan di bor. Dengan design tersebut, pemboran pada bagian horizontal diharapkan tetap berada dalam zona produktif yang diinginkan sehingga diharapkan recovery minyak dari suatu sumur dapat diproduksikan secara optimal. Dalam operasional dilapangan, dilakukan juga permodelan simulasi pemboran oleh pihak service oil company guna memudahkan dalam mensurvei data. Dalam perencanaan lintasan dan survei lintasan actual, dilakukan perhitungan parameter-parameter trajectory dengan metoda Minimum Of Curvature, yang sebelumnya untuk design plan dibandingkan dengan kedua metode yakni Minimum Of Curvature dan Radius Of Curvature. Dari percobaan yang sudah dilakukan diperoleh trajectory actual, didapat adanya perbedaan parameter trajectory terhadap perencanaannya. ii Pada perencanaannya, sumur mulai dibelokkan pada kedalaman KOPft, EOB-1 1.457,60 ft MD, sedangkan untuk trajectory hole dibelokkan pada kedalaman KOPft, EOB-2 4.901,70 ft MD, panjang kuti bed formasi dengan posisi 4 ft di bawah top formasi target. Dengan parameter diatas, lintasan direncanakan bertipe long radius. Dengan alasan, karena dapat memanfaatkan sumur yang ada, tidak membuka lubang baru, menghemat BOP maupun X-mass tree, dan dapat sumur D-24. - trajectory hol - -2 4.972,10 ft MD, panjang lateral section 353,90 ft MD yang mengalami perubahan dari rencananya yaitu 274 ft MD, dengan memposisikan posisi sumur lateral kurang dari 21 ft di atas top formasi, dan TD 5.326 ft MD lebih pendek dari perencanaan nya yaitu 5.600 ft MD, dikarenakan pada titik landing point nya yang actual lebih maju dari perencanaannya. Penyimpangan lintasan tersebut tidak diperhitungkan selama lateral target zone sesuai rencana. Karena critical point dari pemboran horizontal adalah pada sumur lateralnya, yang berpengaruh besar terhadap produktivitas sumur nantinya.

A At the end of this task will be done analysis of the trajectory of the drilling of the well D-24 in field X. location plan D-24 wells located at Siak Zamrud Area, Kabpuaten, province of Riau. Well D-24 horizontal wells this is done to improve or add to tally party oil company. The planning is done on the well D-24, namely by creating a pilot hole to find out the position of the layer formation of targets will be reached which will then do a second drilling with horizontal section that will make in the design. with drill, drilling on the horizontal section is expected to remain in the desired productive zones so that the expected recovery of oil from a well manufactured can be optimally. In the operational field, performed also by drilling simulation modeling service oil company in order to facilitate in surveying data. In planning the path and the path of the actual survey, done the calculation parameters trajectory with the method Of Minimum Curvature, to design the plan compared to both methods. Minimum Of Curvature and Radius Of Curvature. From the experiments already done retrieved the actual trajectory, gained distinction parameter trajectory towards planning. iv On planning, well start deflected at a depth KOP- -1 1,457.60 ft MD, while for hole trajectory deflected at a depth KOP-2 3 , EOB-2 4,901.70 ft MD, long lateral section 698.30 ft MD. On the lateral a follow bed formations with position 4 feet below the top of the target formation. With the above parameters, the planned trajectory of type long radius. With reason, because it can utilize existing wells, not opening a new hole, saving the BOP as well as X-mass tree, and can well D-24. For its implementation, the well starts deflected at a depth KOPdeflected at a depth KOP-2 3,847 - EOB MD, long lateral section 353.90 ft MD who underwent a change of plan namely 274 ft MD, by positioning the positioning lateral wells less than 21 feet up the top formation TD, and 5,326 ft MD is shorter than his planning namely 5,600 ft MD, because at that point the landing point of his actual ahead of planning. Deviation of the path not taken into account during lateral target zone according to plan. Due to the critical point of drilling horizontal wells is on lateral section, which effect on the productivity of the well.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?