Hubungan merokok dan kadar hemoglobin pada pria usia 30-40 tahun
M Merokok merupakan kebiasaan yang sering ditemui di seluruh dunia, walaupun sudah diketahui secara umum bahwa rokok dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa penelitian meyakini bahwa merokok merupakan salah satu penyebab peningkatan konsentrasi hemoglobin dalam darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap kadar hemoglobin pria usia 30-40 tahun.49. Penelitian observasional-analitik dengan pendekatan cross-sectional mengikut sertakan 71 pria usia 30-40 tahun di Desa Lewiloa RW 03, Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima. Pengumpulan data kebiasaan merokok dengan wawancara kuesioner kepada responden penelitian. Kadar hemoglobin diperoleh dari pengukuran menggunakan alat Hbmeter. Analisis data menggunakan SPSS versi 24 dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05.52. Hasil menunjukkan dari 71 responden, 35 responden tergolong derajat merokokringan, 16 responden dengan derajat merokok sedang dan 20 responden dengan derajat berat. Terdapat 37 responden dengan jenis rokok nonfilter sedangkan 34 responden dengan jenis rokok filter. Responden dengan lama merokok lebih dari 15 tahun berjumlah 47 orang sedangkan kurang dari 15 tahun berjumlah 24 orang. Kadar hemoglobin tinggi sebanyak 37 orang, kadar hemoglobin rendah sebanyak 21 orang dan kadar hemoglobin normal sebanyak 13 orang. Analisis bivariat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara derajat merokok dan kadar hemoglobin dengan nilai p = 0,047.90. Derajat merokok mempengaruhi kadar hemoglobin. Hal ini kemungkinan merupakan kompensasi tubuh terhadap kekurangan oksigen akibat afinitas Hb dengan karbonmonoksida yang terdapat dalam rokok.
S Smoking is a habit that is often found throughout the world, although it is generally known that smoking can cause health problems. Some studies believe that smoking is one of the causes of an increase in the concentration of hemoglobin in the blood. This study was conducted to determine the effect of smoking habits on hemoglobin levels of men aged 30-40 years.49. Observational-analytic study with cross-sectional approach included 71 men aged 30-40 years in Lewiloa Village RW 03, East Rabadompu Village, Bima City. Data collection on smoking habits by interviewing questionnaires to research respondents. Hemoglobin levels were obtained from measurements using an Hbmeter device. Data analysis using SPSS version 24 with a significance level of 0.05.52. The results showed that of 71 respondents, 35 respondents classified the degree of smoking, 16 respondents with moderate smoking degrees and 20 respondents with severe degrees. There were 37 respondents with nonfilter cigarettes while 34 respondents with filter cigarettes. Respondents with smoking for more than 15 years amounted to 47 people while less than 15 years amounted to 24 people. High hemoglobin levels were 37 people, low hemoglobin levels were 21 people and normal hemoglobin levels were 13 people. Bivariate analysis concluded that there was a relationship between the degree of smoking and hemoglobin levels with a value of p = 0.047.90. The degree of smoking affects hemoglobin levels. This is probably the body's compensation for oxygen deficiency due to the affinity of Hb with carbon monoxide contained in cigarettes.