DETAIL KOLEKSI

Analisis cost and benefit pembangunan infrastruktur jalan di Ibu Kota DKI Jakarta dan daerah pendukungnya

2.5


Oleh : Nadia Franita

Info Katalog

Nomor Panggil : 2018_TA_EP_021164011

Penerbit : FEB - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Osni Erza

Subyek : Cost;Development

Kata Kunci : cost, benefit, NPV, BCR, IRR

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_EP_021164011_Halaman-Judul.pdf 18
2. 2018_TA_EP_021164011_Bab-1.pdf 12
3. 2018_TA_EP_021164011_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_EP_021164011_Bab-3.pdf 8
5. 2018_TA_EP_021164011_Bab-4.pdf 10
6. 2018_TA_EP_021164011_Bab-5.pdf 2
7. 2018_TA_EP_021164011_Daftar-Pustaka.pdf 1
8. 2018_TA_EP_021164011_Lampiran.pdf

T Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cost and benefit pembangunan infrastruktur jalan raya di Ibukota DKI Jakarta dan daerah pendukungnya. Pembangunan infrastruktur yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pembangunan jalan tol Depok-Antasari, pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta, percepatan penyelesaian pembangunan jalan tol Cengkareng-Kunciran, percepatan pembangunan jalan tol Kunciran-Serpong dan pembangunan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisa antara manfaat yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang berupa rasio perbandingan antara nilai manfaat yang diterima dengan total nilai yang dikeluarkan untuk pembangunan jalan raya. Analisis dilakukan dengan menggunakan perhitungan net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) dan internal rate of return (IRR) untuk melakukan analisis kelayakan pembangunan jalan raya DKI Jakarta di beberapa titik.Hasil penelitian ini adalah besarnya manfaat yang akan dirasakan terhadap pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta adalah sebesar Rp. 7.597.455.597.000.000,00 dan biaya yang akan dikeluarkan oleh DKI Jakarta pada kelima proyek pembangunan tersebut total sebesar Rp. 60.332.545.303.900.000,-. Berdasarkan perhitungan NPV seluruh proyek pembangunan jalan tol layak dilakukan karena nilainya lebih besar dari 1. Jalan tol yang paling layak berdasarkan NPV adalah proyek pembangunan jalan tol Kunciran-Serpong. Berdasarkan perhitungan BCR, ada dua proyek pembangunan jalan tol yang tidak layak yaitu proyek pembangunan jalan 6 ruas tol dan proyek pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu. Berdasarkan perhitungan IRR, seluruh proyek pembangunan jalan tol tidak layak karena nilai IRR lebih rendah dari nilai discount factor. Nilai IRR paling rendah adalah proyek pembangunan 6 ruas jalan tol yaitu sebesar -1,471. Berdasarkan perhitungan payback period, proyek pembangunan jalan tol yang memiliki waktu tercepat adalah tol Kunciran-Serpong yaitu pada tahun ke 13.

T The purpose of this study is to analyze the cost and benefit of road infrastructure development in the Capital City of DKI Jakarta and its supporting regions. The infrastructure development analyzed in this research is the construction of the Depok-Antasari toll road, the construction of six inner-city toll roads of Jakarta, the acceleration of completion of the Cengkareng-Kunciran toll road, the acceleration of the construction of the Kunciran-Serpong toll road and the construction of the Bekasi-Cawang-Kampung Melayu toll road.This research is conducted by analyzing the benefits obtained with the cost incurred so that later will be obtained the result of the ratio of the ratio between the value of benefits received with the total value issued for the construction of the highway. The analysis is done by using net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) and internal rate of return (IRR) to perform feasibility analysis of Jakarta highway development at several points.The results of this study is the amount of benefits that will be felt against infrastructure development in DKI Jakarta is Rp. 7.597.455.597.000.000,00 and the cost to be issued by DKI Jakarta on the five development projects is a total of Rp. 60.332.545.303.900.000, -. Based on the NPV calculation, the entire toll road development project is feasible because the value is greater than 1. The most feasible toll road based on NPV is the construction project of the Kunciran-Serpong toll road. Based on the calculation of BCR, there are two toll road construction projects that are not feasible, namely the construction of 6 toll roads and Bekasi-Cawang-Kampung Melayu toll road project. Based on IRR calculation, all toll road development projects are not feasible because IRR value is lower than discount factor value. The lowest IRR value is the construction of six toll road segments at -1,471. Based on the calculation of the payback period, the toll road construction project which has the fastest time is Kunciran-Serpong toll that is in the 13th year.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?