DETAIL KOLEKSI

Analisis kandungan hidrokarbon alifatik dan aromatik-polycyclic aromatic hydrocarbons dari gas buang kendaraan bermotor berbahan bakar solar

1.2


Oleh : Maretha Dwi Villany

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Wahyudi Wisaksono

Pembimbing 2 : M. Mulyono

Subyek : Air pollution;Gases

Kata Kunci : hydrocarbon, vehicle, environment, gas, aromatic

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296070_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296070_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296070_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2001_TA_STL_08296070_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296070_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296070_Bab-4_Hasil-Analisis....pdf
7. 2001_TA_STL_08296070_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2001_TA_STL_08296070_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2001_TA_STL_08296070_Lampiran.pdf

G Gas buang kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara. Hidrokarbon merupakan salah satu gas pencemar udara kendaraan bermotor, yang berasal dari pembakaran energi bahan bakar bensin maupun bahan bakar minyak solar dan bahan bakar fosil lainnya atau pembakaran batu bara. Karena hidrokarbon dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan diantaranya dapat menimbulkan batuk, sesal napas dll. Hal yang lebih mengkhawatirkan bila temyata dalam gas buang kendaraan tersebut terdeteksi adanya senyawa hidrokarbon aromatik yang bersifat karsinogenis..Hidrokarbon poli aromatik hidrokarbon (PAH) adalah salah satu jenis senyawa hidrokarbon yang kehadirannya di lingkungan banyak menarik perhatian. Beberapa peneliti telah menunjukkan kehadiran senyawa PAH ini di lingkungan, baik yang terdapat di perairan, sedimen maupun dalam partikel udara (Logan, 1991). Dampak yang ditimbulkan oleh hidrokarbon aromatik sangat berbahaya. Uapnya lebih bersifat iritasi terhadap membran mukosa, dan luka di bagian dalam dapat terjadi jika menghisap uap komponen aromatik dalam dosis yang tinggi (Sastrawijaya, 1991). Hidrokarbon aromatik juga terdapat pada bahan bakar jenis disel. Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar solar umumnya mengefuarkan asap yang tebal dan hitam, hal ini sudah jelas akan mengganggu keadaan lingkungan di sekttamya misalnya dapat mengaburkan pandangan dan sesak napas apabila terhirup dalam rentang waktu yang lama (Wicaksono, 1998).Sistem pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan filter yang ditangkap oleh alat Gas Analyser (BOSCH Exhaust-Gas Ana/yser ETT 008.00). Kemudian dianalisis dengan menggunakan kromatografi gas, UV/VIS Spektrofotometer dan Ruoresence.Senyawa hidrokarbon aromatik timbul akibat dari pembakaran yang tidak sempuma pada sistem pembakaran di dalam mesin. Dari analisis pada kendaraan bermotor berbahan bakar solar terdeteksl adanya senyawa hidrokarbon aromatik dalam hal ini adalah senyawa hidrokarbon poli aromatik.Analisis yang dilakukan pada 10 (sepuluh) sampel kendaraan bermotor berbahan bakar solar terdeteksi 5 (lima) diantaranya yang mengandung senyawa hidrokarbon poli aromatik. Tidak hadimya senyawa aromatik pada kendaraan bermotor bukan berarti pada kendaraan bermotor tersebut tidak terkandung senyawa hidrokarbon aromatik dan dapat diperkirakan senyawa hidrokarbon aromatik yang terbentuk pada saat pembakaran mempunyai cincin benzena yang panjang dan titik didih yang tinggi, sehingga tidak terdeteksi dalam analisis ini. Senyawa paralfinik yang terbentuk akibat dari emisi kendaraan bermotor dapat menyebabkan tercemamya udara bila keadaannya berlebihan, karena senyawa paraffinik yang teremisi ke udara akan membentuk smog dan dapat mengganggu saluran pemapasan bagi manusia dan lingkungannya.

M Motor vehicle’s exhaust-gas is one of the air pollutants. Hydrogen is air pollutant gas of motor vehicle, resulting from energy ignition of benzene, diesel and other fossil fuels or coal ignition. Because hydrocarbon may induce the undesired matters, among other things, it may cause cough, gasping, and the like. The more alarming thing is that if in the vehicle’s exhaust-gas, a carcinogenic aromatic hydrocarbon compound is detected.Polycylic hydrocarbon aromatic hydrocarbon (PAH) is one ofhydrocarbon compounds the existence of which in the environment attracts much attention. Some researchers have shown these PAH compounds in the environment, both those in waters, sediments and in air particle. The effect the aromatic hydrocarbon has is of great hazard. Its vapor is more irritating for mucous membrane, and the internal wounds may occur if aromatic component vapor of high dose is taken up. Aromatic hydrocarbon is also in the diesel fuel. Generally, diesel fueled motor vehicles give off thick and black smoke, and absolutely, this will disturb the surrounding environment, e.g. it can blur the sight and gasping if inhaled for a long period.The sampling system conducted in this research uses a filter captured by Gas Analyzer (BOSCH Exhaust-Gas Analyzer ETT 008.00). Then it is analyzed using gas chromatography, UV/VIS Spectro- photometer and Fluorescence.Aromatic hydrocarbon compound appears form imperfectcombustion in the combustion system in the machine. From the analysis on the diesel fueled motor vehicles, aromatic hydrocarbon is detected, in this case, it is polycyclic aromatic hydrocarbon compound.The analysis which is carried out on 10 (ten) samples of diesel fueled motor vehicles, 5 {five) of them are detected containing polycyclic aromatic hydrocarbon compound. The absence of aromatic compound in a motor vehicle does not mean that that vehicle does not contain aromatic hydrocarbon compound and it is expectable that the aromatic hydrocarbon which is formed at combustion has long ring benzene and high boiling point, thus not detected in this analysis. Paraffinic campound formed from motor vehicle emission may cause air pollution if its amount is excessive, for the paraffinic compound emitted to the air forms smog and may interrupt the respiratory tract for human beings and the environment.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?