Gambaran analisis sefalometri pada pasien ortodonti menggunakan analisis ricketts : kajian pada pasien ortodonti di RSGM FKG Usakti tahun 2021-2022
L Latar Belakang: Perawatan ortodonti diakui sebagai perawatan yang efektif memperbaiki maloklusi dan estetik pada wajah. Analisis Ricketts merupakan analisis sefalometri yang umum digunakan untuk diagnosis dan menentukan rencana perawatan ortodonti. Perbedaan hasil analisis sefalometri dari faktor usia, jenis kelamin, dan parameter analisis Ricketts menimbulkan permasalahan bagaimana gambaran hasil analisis sefalometri pada pasien ortodonti RSGM FKG Usakti menggunakan analisis Ricketts. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran analisis sefalometri pada pasien ortodonti menggunakan analisis Ricketts di RSGM FKG Usakti tahun 2021-2022. Metode: Penelitian inimenggunakan observasional deskriptif dengan desain cross sectional dengansampel data sekunder berupa sefalogram lateral pasien ortodonti di RSGM FKGUsakti tahun 2021-2022. Analisis dilakukan dengan mengukur 10 parameter analisis Ricketts yaitu facial Axis, facial depth, bidang mandibula, Convexity ofpoint A, jarak gigi insisivus bawah ke A-Pog, molar atas ke PtV, sudut gigi insisivusbawah ke A-Pog, bibir bawah ke garis estetik, bidang palatal ke FrankfortHorizontal Planes (FHP), dan bibir atas ke garis estetik. Hasil: Gambaransefalometri yang didapatkan data nilai rata-rata dari masing-masing parameteradalah sudut facial axis adalah 88°, facial depth 89°, bidang mandibula 22°,convexity of point A 3,6 mm, sudut insisivus bawah terhadap bidang A-Pg 31°, jarakinsisivus bawah terhadap bidang A-Pg 4,7 mm, jarak molar atas terhadap PtV 18mm, jarak bibir bawah ke garis E 2,6 mm, bidang palatal terhadap FHP 1,4°, danjarak bibir atas ke garis E 2 mm. Kesimpulan: : Pasien ortodonti yang datang keRSGM FKG Usakti pada tahun 2021-2022 menunjukkan gambaran bahwa rata-ratapasien memiliki facial axis sebesar 88º, facial depth 89º, bidang mandibula 22º,convexity of point A sebesar 3,4 mm, bidang palatal-FHP sebesar 1,4º, kedudukaninsisivus bawah proklinasi (sudut 31º) dan protrusif ke anterior (jarak 4,7 mm),kedudukan molar sebesar 18 mm, kedudukan bibir atas 2 mm di depan garis E danbibir bawah 2,6 mm di depan garis E yang menunjukkan kedua bibir tergolongprotrusi.
B Background: Orthodontic treatment is acknowledged as an effective treatment tocorrect malocclusion and facial aesthetics. Ricketts analysis is a generally usedcephalometric analysis for diagnosis and determining orthodontic treatment plans..The difference in the results of cephalometry analysis from the factors of age,gender, and Ricketts analysis parameters raises the problem of how to describe theresults of cephalogram analysis in orthodontic patients of RSGM FKG Usakti usingRicketts analysis. Objective: This study aims to see an overview of cephalometryanalysis in orthodontic patients using Ricketts analysis at RSGM FKG Usakti in2021-2022. Methods: This study applies descriptive observational with a crosssectional design using secondary data samples in the form of lateral cephalogramsof orthodontic patients at RSGM FKG Usakti in 2021-2022. The analysis wascarried out by measuring 10 Ricketts analysis parameters, which are facial axis,facial depth, mandibular plane, Convexity of point A, distance of lower incisor toA-Pog, upper molar to PtV, angle of lower incisor to A-Pog, lower lip to the estheticline (E-line), palatal plane to Frankfort Horizontal Planes (FHP), and upper lip tothe E-line. Results: The cephalometric features that were obtained from the averagevalue of each parameter were the angle of the facial axis 88°, facial depth 89°,mandibular plane 22°, convexity of point A 3.6 mm, angle of lower incisor to A-Pgplane 31°, distance of lower incisor to A-Pg plane 4.7 mm, distance of upper molarto PtV 18 mm, distance of lower lip to E-line 2.6 mm, palatal plane to FHP 1,4°,and distance of upper lip to E-line 2 mm. Conclusion: Orthodontic patients whovisited RSGM FKG Usakti in 2021-2022 showed that the majority of the patientshad a facial axis of 88º, a facial depth of 89º, a mandibular plane of 22º, a convexityof point A of 3.4 mm, a palatal-FHP plane of 1,4º, the position of the lower incisorsis proclination (angle 31º) and protrusive anteriorly (distance 4.7 mm), the positionof the molars is 18 mm, the position of the upper lip is 2 mm in front of the E lineand the lower lip is 2.6 mm in front of the E line which shows that both lips areclassified as protrusion.