Reaktivasi infeksi virus herpes simpleks rekuren akibat tindikan intraoral atau perioral
T Tindikan intraoral atau perioral menjadi sangat populer pada waktu belakangan ini, walaupun sebenamya tindikan sendiri merupakan warisan yang dibawa dari masa lampau. Namun sangat disayangkan, seiring dengan kepopulerannya tindikan intraoral atau perioral juga banyak mendatangkan berbagai komplikasi yang di antaranya cukup serius. Infeksi herpes simpleks rekuren merupakan salah satu komplikasi yang diakibatkan oleh tindikan intraoral atau perioral. Proses penindikan dapat mengenai dan melukai persarafan yang didiami oleh virus laten. Hal ini memberi perangsangan dan mengakibatkan reaktivasi dari virus laten. Virus yang telah teraktivasi ini akan berjalan ke permukaan dan menimbulkan manifestasi klinis berupa lesi-lesi herpetik. Pengobatan yang disarankan adalah penggunaan acyclovir baik dalam bentuk oral ataupun topikal.
N Nowadays intraoral or perioral piercing becomes very popular, even though piercing itself is a habit from past inheritance. But unfortunately, although very popular, intraoral or perioral piercing brings many serious complications. Recurrent herpes simplex infection is one complication which results from intraoral or perioral piercing. Piercing procedures may touch and pierce the nerve where the virus lay in its latency. The irritation causes reactivation of the virus. As a result, the virus moves along the nerve superficially and causes clinical manifestation known as herpetic lesions. The suggested treatment is acyclovir, both oral and topical.