Pengaruh kondisi pemotongan terhadap gaya tangensial total pemotongan baja S45C pada mesin frais
P Proses pemotongan dengan mesin frais selalu menimbulkan gaya tangensial total, karena penampang geram selalu berubah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar gaya tangesial total pemotongan benda baja S45C. Direncanakan akan menggunakan mesin frais tipe vertikal VFG 251, dengan dimensi benda ketja berulcuran. panjang 100 mm x lebar 140 mm x tinggi 25 mm dan pahat karbida jenis frais jari (end milling) dengan diameter 030 mm yang memiliki 4 sisi mata potong. Parameter yang digunakan pada proses pengerjaan benda ialah variasi kedalam potong 1, 1.125, 1.25 mm, gerak makan pergigi 0.021, 0.025, 0.033 mm/gigi, dan kecepatan potong 89, 115, 141 m/min. Dalam pengujian ini, pengukuran gaya digunakan sensor load cell yang dihubungkan dengan strain gauge untuk mengubah regangan ring octagonal ke besaran listrik. Bahwa hasil dalam parameter proses yang paling berpengaruh terhadap gaya potong adalah a, fz, v
T The cutting process with a milling machine always causes a total tangential force, because the cross section of the slash is always changing. The purpose of this study was to determine how big the total tangential force of cutting S45C steel objects. It is planned to use the VFG 251 vertical type milling machine, with the dimensions of the workpiece sliding. length 100 mm x width 140 mm x height 25 mm and carbide chisel type finger milling (end milling) with a diameter of 030 mm which has 4 cutting edges. The parameters used in the process of machining the object are variations into cut 1, 1.125, 1.25 mm, tooth feeding 0.021, 0.025, 0.033 mm/tooth, and cutting speed 89, 115, 141 m/min. In this test, a load cell sensor is used to measure the force, which is connected to a strain gauge to convert the octagonal ring strain to an electrical quantity. That the results in the process parameters that most influence the cutting force are a, fz, v