Pengambilan keputusan dalam penyediaan hunian layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta Selatan
P Permasalahan yang hadir dari tahun ke tahun di Jakarta merupakan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal, terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Pemerintah DKI Jakarta telah melaksanakan program yang diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut dengan melakukan banyak pembangunan rusunawa atau rusunami dan memberikan subsidi terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Faktanya program yang dilaksanakan pemerintah belum menjawab kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Pentingnya dilakukan analisa untuk memahami apa yang menjadi pertimbangan penting Masyarakat Berpenghasilan Rendah dalam memilih sebuah hunian. Terdapat 6 Kriteria dan 31 Sub-Kriteria yang mendasari pemilihan sebuah tempat tinggal. Analisa Data tingkat kepentingan kriteria disegemntasikan menurut Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Jakarta Selatan, didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, dimana 3 kriteria dengan urutan teratas adalah tempat tinggal yang aman, kawasan tempat tinggal bebas banjir, ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Data tingkat kepentingan kriteria berdasarkan Masyarakat Berpenghasilan Rendah kemudian dianalisa dengan Analytical Hierarchy Process dengan meminta pandangan 5 ahli apa yang menjadi alternatif terbaik untuk penyediaan hunian layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi pembangunan rusunawa di Jl. Joe, Jl Bango dan Jl. Cipete Raya menjadi alternatif penyediaan hunian. Berdasarkan 5 ahli didapatkan alternatif terbaik pertama pembangunan rusunawa di Jl. Joe, kedua di Jl. Ciputat Raya dan ketiga di Jl. Bango. Menurut penilaian ahli Jl. Joe termasuk ke dalam kawasan yang masih relatif tenang yang sesuai dengan kriteria tempat tinggal yang aman, di daerah Jl. Joe pun terdapat saluran air untuk penanggulangan banjir yang sesuai dengan kriteria kawasan bebas banjir, sedangkan untuk ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari ketiga kawasan pada alternatif yang diajukan relatif memilik ketersediaan air bersih yang sama.
T The problem that comes from year to year in Jakarta is the high demand for housing, especially for Low-Income Communities. The DKI Jakarta Government has implemented a program that is expected to be able to answer these problems by carrying out a lot of simple flats for rent or simple flats for sale construction and providing subsidies to Low-Income Communities. In fact, the programs implemented by the government have not answered the needs of Low-Income Communities. The importance of conducting an analysis to understand what are the important considerations for Low-Income Communities in choosing a residence. There are 6 Criteria and 31 Sub-Criteria that underlie the selection of a residence. Analysis of the importance level of criteria segmented according to Low-Income Communities in South Jakarta, obtained by distributing questionnaires to 100 respondents, where the 3 criteria with the highest order are safe residence, flood-free living area, availability of clean water for daily needs. The data on the importance of criteria based on Low-Income Communities are then analyzed using the Analytical Hierarchy Process by asking 5 experts for the views of what is the best alternative for providing livable housing for Low-Income Communities in South Jakarta. The selection of the location for the construction of the simple flats for rent on Jl. Joe, Jl Bango and Jl. Cipete Raya is an alternative for providing housing. Based on 5 experts, the first best alternative was the construction of the simple flats for rent on Jl. Joe, second on Jl. Ciputat Raya and the third on Jl. bango. According to expert judgment Jl. Joe belongs to a relatively quiet area that meets the criteria for a safe place to live, in the Jl. Joe also has a water channel for flood prevention in accordance with the criteria for a flood-free area, while for the availability of clean water for daily needs, the three areas in the proposed alternative have relatively the same availability of clean water.