Evaluasi dan usulan perbaikan kinerja sistem produksi untuk peningkatan kapasitas produksi dengan menggunakan Metode Simulasi di CV. Jaya
C CV. Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi furniture sesuai pesanan konsumen. Perusahaan ini memproduksi kursi, meja, dan ranjang yang terbuat dari kayu mahoni. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah kurangnya kapasitas produksi yang dimiliki oleh CV. Jaya, sehingga terjadi penolakan permintaan dari konsumen. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengevaluasi kapasitas produksi CV. Jaya sekarang dan memberikan usulan perbaikan kapasitas produksi agar dapat meningkatkan hasil produksi. Kebutuhan permintaan dari konsumen yang ingin dipenuhi adalah untuk meja 462 unit, kursi 844 unit, dan ranjang 335 unit. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dengan melakukan wawancara dengan staf dan operator pabrik serta melakukan pengamatan secara langsung di pabrik CV. Jaya. Hal pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis sistem nyata apakah terjadi bottleneck dengan menggunakan Theory of Constraint (TOC). Perhitungan TOC mendapatkan hasil bahwa mesin Altendorf, Press, Drying Area 1, dan Drying Area 2 mengalami bottleneck dan Capacity Constraint Resources (CCR). Hasil dari perhitungan TOC tersebut menjadi dasar usulan dalam simulasi. Langkah berikutnya adalah membuat model simulasi awal. Hasil dari simulasi tersebut menjadi usulan perbaikan pabrik CV. Jaya. Perbaikan dari model awal mendapatkan tiga alternatif usulan untuk mencapai target produksi dari permintaan konsumen. Model usulan I dengan menambahkan mesin dan area untuk mesin Altendorf dan Press masing-masing sejumlah satu mesin dan penambahan kapasitas Drying Area 1 sejumlah tujuh dan Drying Area 2 sejumlah empat, didapatkan hasil peningkatan utilitas sebesar 6,15 % tetapi target produksi belum tercapai. Model usulan II dengan menambahkan jam kerja pada hari Sabtu sehingga ada penambahan waktu selama 28 jam dalam sebulan, didapatkan hasil penurunan utilitas sebesar 0,22 % dan target produksi belum tercapai. Model usulan III merupakan penggabungan dari model usulan I dan II, didapatkan hasil peningkatan utilitas sebesar 6,37 % dan target produksi tercapai. Berdasarkan peningkatan utilitas pabrik dan tercapainya target produksi serta dengan analisis Bonferroni, maka model usulan terbaik yang terpilih adalah model usulan
P Proposed improvement, service quality, Lorin Solo Hotel, Quality Function Deployment (QFD) method and Analytic Network Process (ANP) CV. Jaya is a company engaged in the production of furniture according to consumer orders. This company produces chairs, tables, and beds made of mahogany wood. The problem faced by the company is the lack of production capacity owned by CV. Jaya, so that there was a rejection of requests from consumers. The purpose of this research is to evaluate the production capacity of CV. Jaya now and provide suggestions for improving production capacity in order to increase production output. Demands from consumers that want to be fulfilled are for 462 units of tables, 844 units of chairs, and 335 units of beds. The data used in this study were obtained by conducting interviews with factory staff and operators as well as direct observations at the CV factory. Jaya. The first thing to do in this research is to analyze the real system whether there is a bottleneck by using the Theory of Constraint (TOC). The TOC calculation shows that the Altendorf, Press, Drying Area 1, and Drying Area 2 machines experience bottlenecks and Capacity Constraint Resources (CCR). The results of the TOC calculation become the basis for the proposal in the simulation. The next step is to create an initial simulation model. The results of the simulation become a proposal for repairing the CV. Jaya. Improvements from the initial model get three alternative proposals to achieve production targets from consumer demand. The proposed model I by adding one machine and an area for Altendorf and Press machines each and adding a capacity of seven Drying Area 1 and four Drying Area 2, the result is an increase in utility of 6.15% but the production target has not been achieved. The proposed model II by adding working hours on Saturdays so that there is an additional 28 hours in a month, the result is a decrease in utility of 0.22% and the production target has not been achieved. The proposed model III is a combination of the proposed models I and II, the result is an increase in utility of 6.37% and the production target is achieved. Based on the increase in factory utility and the achievement of production targets as well as with Bonferroni analysis, the best proposed model chosen is the proposed model