Proses pembuatan dan analisa bioethanol dari tetes debu
K Kebutuhan bahan bakar sangat besar bagi masyarakat Was, namun setiap tahun bahan bakar fosil semakin berkurang dan diprediksikan akan habis. Sehingga di era scat ini bermunculan bahan bakar terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil dan memiliki dampak positif bagi lingkungan. Salah satu bahan bakar terbarukan itu adalah etanol yang sering disebut juga bioetanol. Etanol yang kini dimanfaatkan menjadi biofuel dapat diperoleh dari berbagai macam tumbuhan seperti singkong, ubi, bagas, jagung, tebu, kentang, tetes tebu (molase) serta biomassa lainnya termasuk berbagai macam sampah selulosa. Tetes tebu (molase) merupakan hasil samping dari proses pembuatan gula pasir yang bersifat zat cair. Kandungan gula pada molase mencapai 50-60% memiliki potensi menghasilkan etanol. Etanol yang dihasilkan dari molase diperoleh melalui proses aerasi dan fermentasi anaerob. Parameter dalam penelitian ini, diambil pada waktu fermentasi anaerob yang divariasikan menjadi 5 sampel. Selanjutnya, dilakukan proses distilasi untuk memisahkan bioetanol dari larutan fermentasi dan adsorbsi untuk meningkatkan kadar etanol. Bioetanol yang dapat dihasilkan setiap liter molase dalam proses distialsi adalah 102 ml dengan waktu fermentasi anaerob selama 7 hari.
T The need for fuel is very large for the Wasian community, but every year fossil fuels are decreasing and it is predicted that they will run out. So that in this scat era, renewable fuels have emerged that can replace fossil fuels and have a positive impact on the environment. One of the renewable fuels is ethanol, also known as bioethanol. Ethanol which is now used as biofuel can be obtained from various kinds of plants such as cassava, sweet potato, bagasse, corn, sugar cane, potatoes, molasses (molasses) and other biomass including various kinds of cellulose waste. Molasses is a by-product of the process of making granulated sugar which is liquid. The sugar content in molasses reaches 50-60% which has the potential to produce ethanol. Ethanol produced from molasses is obtained through aeration and anaerobic fermentation processes. Parameters in this study, taken at the time of anaerobic fermentation varied into 5 samples. Furthermore, a distillation process was carried out to separate bioethanol from the fermentation solution and adsorption to increase the ethanol content. Bioethanol that can be produced per liter of molasses in the distillation process is 102 ml with an anaerobic fermentation time of 7 days.