Studi pengelolaan sumber daya air di Tukad Badung Denpasar Bali dengan menggunakan metode community based development
P Pelaksanaan studi penelitian yang dilakukan di Sungai Badung, Denpasar - Bali, Penulis berharap dapat memberikan suatu masukan teknis kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan pengaturan dan pengelolaan DAS Sungai Badung serta upaya pengamanan sumber air baku di Sungai Badung sebagai air bersih yang sesuai dengan kaidah pengelolaan air bersih dan lingkungan.Sungai Badung yang panjangnya kurang lebih 17 km mengalir dari Utara ke Selatan bermuara di Teluk Benoa. Bagian hulu Sungai Badung terletak di daerah Kabupaten Badung dan Kodya Denpasar, sedangkan bagian tengah dan hilir hanya melewati wilayah Kodya Denpasar. Daerah aliran sungai Badung mencakup areal seluas kurang lebih 22,5 km“ dari hulu sampai ke muara. Kondisi aliran sungai (stream flow) Sungai Badung dikelompokkan ke dalam Pherinial River, yaitu sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun.Pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk dapat melibatkan masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai dalam usaha pemeliharaan kualitas air baku. Pemilihan wilayah studi dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria teknis yang menyangkut kuantitas, faktor-faktor penyebab dan sumber-sumber yang potensial menimbulkan pencemaran. Berdasarkan kriteria teknis tersebut, maka kegiatan studi penelitian ini dilakukan di Dusun Belong Menak, Dusun Belong Gede dan Dusun Panti Sari yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi keadaan lingkungan sungai. Penduduk kawasan studi keseluruhan berjumlah 1.788 jiwa meliputi 383 KK. Jumlah tersebut terdiri diri warga Dusun Belong Menak sejumlah 456 jiwa (98 KK}, warga Dusun Belong Gede sebesar 1.332 jiwa (285 KK) dan warga Dusun Panti Sari 524 jiwa (123 KK}.Dari hasil pemeriksaan kualitas air Sungai Badung yang dilakukan menunjukkan bahwa telah terjadi pencemaran (data terlampir). Sumber pencemar yang paling dominan di kawasan ini berasal dari limbah domestik baik berupa sampah rumah tangga maupun limbah cair domestik yang dibuang langsung ke badan Sungai Badung tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Tingkat kepedulian masyarakat kawasan studi dalam hal pembangunan lingkungan desanya sebenamya cukup tinggi, terbukti dari kesediaan warga untuk menyediakan sebagian dana pembangunan, meskipun dengan syarat harus melalui musyawarah Banjar. Ini menunjukkan betapa besarnya peran Banjar dalam mekanisme kemasyarakatan bagi masyarakat Bali. Salah satu hasil pemikiran dari rapat dengan masyarakat tersebut adalah perlu adanya pengembangan kebutuhan prasarana dan sarana di wilayah mereka. Pengembangan prasarana dan sarana ditujukan untuk jalan, air bersih, drainase, mandi cuci kakus (MCK) dan persampahan. Dari pengembangan prasarana dan sarana tersebut, warga berkeyakinan dapat mengurangi pencemaran terhadap Sungai Badung.Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas suatu lingkungan sangat dipengaruhi oleh perilaku penduduk dalam berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Pengaruh tersebut dapat terlibat dari telah adanya pencemaran terhadap Sungai Badung, yang mana pencemaran tersebut akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.Penulis merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah sebagai fasilitator agar lebih proaktif bekeijasama dengan masyarakat dalam rangka membangun lingkungan, sehingga pembangunan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, dan secara otomatis menimbulkan rasa memiliki, rasa tanggung jawab masyarakat untuk memelihara lingkungan tempat tinggal mereka.
T The writer expects that the implementation of research study at Badung River, Denpasar, Bali will provide a technical input to the community and the Local Government to regulate and manage the DAS (river flow area) of Badung river and safe the standard of Badung River water resource as a suitable clean water upon the clean water and environmental method.The length of Badung River is about 17 Km flows from the North to South and ended at Benoa Gulf. The upper course part of Badung River lies in Badung Regency area and Denpasar Municipality, while in the middle and lower course part of the river only pass Denpasar Municipality area. The area of Badung currrent river covers about 22,5 km° of the area from the upper course to the estuary. The stream //oyr condition of Badung River to be grouped into Pherinial River, i.e. a river with water flow along the year.The objective of the research to be conducted by the writer is to involve the community who lived along the stream flow area in the effort to maintain water quality. The selection of study area is implemented by applying technical criteria related to the quantity, causes factors and potential sources which is affected the pollution. Based on those technical criteria, the research study is implemented in Belong Menak Village, Belong Gede Village and Panti Sari Village and indirectly this research will influence river condition environment. The total of study area people is 1,788 people covers 383 households. They comprise of 456 people (98 households) of Belong Menak Village, 1,332 people (285 households) of Belong Gede Village and 524 people (123 households) of Panti Sari Village.From water quality examination result of Badung River showed that a pollution has occurred (data attached). The most dominant source of pollutant in this area come from domestic waste either in the form of household garbage or domestic liquid waste as well which is directly dispose to Badung river body without any previous processing. Actually, degree of community awareness for the development of their village in this study area actually is high enough, this can be seen from the willingness of the community to fund part of development budget, although with the condition that they have to discuss it in the Banjar meeting. It is shows how large is the role of the Banjar in the community mechanism for Bali society. One of idea result of the community meeting is, it is neccessary to develop infrastructure needs and facilities in their area. The development of infrastructure and facilities to be directed to road, dean water, drainage, MCK (bathing, washing and toileting) and waste disposal. The society convince that the development of infrastructure and facilities will mitigate the impact of Badung River pollution.The conclusion of this research is the quality of an environment is to be strongly influenced by people behaviour in the interaction with surrounded environment. This influence can be seen through the existency of Badung River pollution, where this pollution will be more increased in line with the groMh rate of the people.The Writer recommends Regional Government as a facilitator, to be more proactive to work closely with the community to develop environment, so that the development will benefit for the community and automatically they will have sense of belonging, sense of responsibility of the community to maintain their environment of the settleme.