Taman Budaya Sriwedari Surakarta Jawa Tengah (Sriwedari Cultural Center Surakarta Central Java)
P Pada kondisi sekarang ini keberadaan atau pak di tengah kota bisa menarik, dimana berfungsi selama dan sebagai penetrasi air di kota itu dan akan mempengaruhi manusia.Mengingat Surakatrta merupakan salah satu kerajaan pada masa pasca kelanjutan Kerajaan Mataram setelah Keraton dipindahkan dari Kartasura pada tahun 1745 ke Surakarta, maka keberadaan lingkungan potensial yang akan berkembang secara berkesinambungan sehingga pada masa lampau kejayaan dapat dipengaruhi oleh seseorang. generasi ke generasi lain.Kota Surakakarta terletak di dataran rendah dengan ketinggian 92 mdpl. Daerah ini merupakan persilangan antara Sungai Pepe, Sungai Anyar, Sungai Jenes, Sungai Bengawan Solo di sebelah timur, geografi kota ini terletak antara 110 BT dan 7,8-8 LS. Hal ini menunjukkan bahwa Surakarta secara umum merupakan daerah potensial yang perlu diwaspadai dengan melihat pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.Pengembangan kawasan potensial yang berlatar belakang cerita budaya dimana segala fasilitas dan aktivitas yang ada harus disesuaikan dengan kawasan Surakarta pada umumnya.Berkembangnya kawasan ini dilambangkan dengan tipe Gunungan yang membawa banyak siklus kehidupan, di mana keterpaduan dalam perencanaan dapat dirasakan ruang-ruang sebagai interaksi sosial. Orientasi dari fungsi dan jenis kegiatan di kawasan ini adalah untuk pengembangan, restorasi dan rekreasi budaya. Pertimbangan yang berkembang ditujukan pada tema dengan batasan ruang, jenis, sirkulasi hijau dan utilitas.Pengembangan kawasan ini membutuhkan penanganan yang profesional oleh para ahli yang memahami sejarah Taman Budaya Sriwedari Surakarta. Pada dasarnya perencanaan pembangunan dikelompokkan dalam 2 bidang yaitu bidang kegiatan, kawasan manfaat dan kawasan manfaat pasif, di mana segala kegiatan ditujukan pada aspek rekreasi dan mengacu pada replikasi Surakarta pada umumnya.
A At this present condition the existent or the pack in the middle of the city can be attract, in where have a function as the long and as the water penetration in that city and it would be influenced human being.Considering Surakarta is the one of the Kingdom in the post time which continuetion Mataram Kingdom after Keraton remove from Kartasura in 1745 to Surakarta, therefore the presence of the potential sphere that will be develop in continuetion way so in the past glory can be influence from one generation to other generation.Surakakarta city lie in lowland plain with 92 mdpl high. This area is to form of the cross between Pepe river, Anyar river, Jenes river, Bengawan Solo river in the east, geography this city is located between 110 BT and 7,8-8 LS. These are show that Surakarta, generally, is the potential area that should be watched by seeing the growth of the population and the growth in economic.Developing this potential area having a culture background stories in where all the facility and activity that already have should be matched with Surakarta area generally.The developing this area is symbolized with Gunungan type that to carry a lot of life cycle, in where the assembling in planning can be feel rooms as social interaction.The orientation from the function and the activity kind in this area are for developing, restoration and culture recreation. The developing consideration is to be bent on theme with the room limit, types, the green sirkulasi and utilitas.The developing of this area is need a professional handle by the expert whom understand about the history of Taman Budaya Sriwedari SurakartaBasicly the developing planning is classified in 2 areas: is activity, useful area and passively useful area, in which all the activity is to bent on recreation aspect and apprecing the Surakarta replication are generally