Evaluasi jumlah potensi air di Daerah Aliran Sungai Ciliwung
S Sumber daya air di Jakarta menunjukkan gejala kritis secara kuantitas, dengan indikasi terjadinya kekeringan dimusim kemarau dan tingginya air limpasan dimusim hujan khususnya di sekitar sungai Ciliwung. Pertambahan penduduk dan kebutuhan manusia akan air yang terus meningkat secara kuantitas dan kualitas menuntut upaya untuk mengatur penggunaan air dan mencegah pemanfaatan sumber daya alam (air) yang melampaui batas, sehingga Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan ruang bagi sumber daya air di wilayah Jakarta perlu untuk dikelola secara benar dan baik, termasuk dengan pembatasan-pembatasan oleh kelangkaan air yang biasa terjadi pada musim kemarau. Untuk itu pengkajian tentang pengukuran jumlah potensi air di DAS diperlukan sebagai bahan referensi dalam pengelolaan DAS secara kuantitas, sedangkan untuk kualitas diperlukan adanya suatu pandangan mengenai kualitas air di DAS secara keseluruhan.Potensi air sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah selain juga dipengaruhi oleh suhu, sinar matahari dan faktor lainnya, karena itu dilakukan pengukuran kapasitas infltrasi dengan menggunakan rumus Horton untuk mengetahui kondisi DAS dalam hal menyerap air.Pengukuran potensi air sebagai air yang menginfiltrasi dilakukan dengan menghitung banyaknya air yang turun pada saat hujan, dikurangi dengan air yang menguap dan yang melimpas. Cara perhitungan potensi air, dilakukan dengan pengolahan data curah hujan selama 10 tahun kemudian angka hujan yang diperoleh dipetakan. Penyebaran stasiun di DAS juga harus merata agar menghasilkan perhitungan yang akurat, setelah itu dilakukan regionalisasi sesuai dengan metode isohyet, lalu dilakukan perhitungan†luas wilayah isohyet. Setelah pengolahan data dan pemetaan selesai dilanjutkan dengan perhitungan evaporasi, evapotranspirasi, run off, dan potensi air.Dari perhitungan diperoleh bahwa potensi air tanah rata-rata untuk tahunan pada periode 1990 — t999 di DAS Ciliwung adalah 1,257 milyar m3, namun potensi air ini berkurang jumlahnya karena 93,6254 km2 daratan di atas akuifer dangkal, dan 98,6364 km2 daratan diatas akuifer dalam telah tercemar karena intrusi. Kualitas sungai Ciliwung yang buruk juga menambah berkurangnya sumber daya air. Secara kuantitas, air di DAS Ciliwung dapat diukur jumlahnya, namun secara kualitas ternyata air tanah maupun air permukaan sudah banyak yang tercemar.
W Water resources in Jakarta indicated critical condition quantitatively, it could be seen from lack of water in dry season and flood in rainy season in Ciliwung river areas. Population and human needs of water increase quantitavely and qualitatively. It requires water use management and exceeding water use prevention, so stream flow area (DAS; called in Bahasa) that has the function of water resources space in Jakarta could be managed as better and right. It includes limitation in water use that usually happen in dry season. Therefore, the measurement of water potential in DAS is needed as refer.ence in managing DAS quantitatively. Whereas in quality manners, the observation of water quality in DAS is very important.Water potential is influenced by such factors as land conditions,temperature, sun shine, etc. Hence it is very important to measure infiltration capacity with Horton formula to see DAS conditions in absorbing water.Measurement for water potential was done by summing the amount of water in rainy season, then subtracting from evaporation and overflow water. The calculation of water potential was done by processing rainfall data for 10 years, and then this value was mapped. The distribution of stations in DAS should be spread evenly to get accurately calculation. The regionalization was done according to isohyet method, and then the wide of isohyet was calculated. After data processing and mapping, the next step is calculate evaporation, evapotranspiration, run off, and water potential.From this calculation, it could be found out that the average of land water potential in the period of 1990 — 1999 in Ciliwung DAS is about 1.257 billion m . But this water potential decrease because 93.6254 km2 of aquiver mainland was shallow and 98.6364 km2 of inner aquiver mainland was polluted from intrusion. The poor quality of Ciliwung river also decreases water resources. Quantitatively, the amount of water in Ciliwung DAS could be measured, but in fact, land water or surface water has been polluted qualititatively.