DETAIL KOLEKSI

Integrasi ruang terbuka kawasan “Waterfront City” Pontianak (the integration of open space within The Pontianak waterfront)


Oleh : Akhmad Yulias Rifiadi

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Rully Besari Budiyanti

Pembimbing 2 : Rahel Situmorang

Subyek : Open spaces - Designs and plans;Landscape architecture

Kata Kunci : the equator city, wastu citra, vernacular regionalism, Pontianak Waterfront

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_SAL_08195125_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_SAL_08195125_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_SAL_08195125_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2001_TA_SAL_08195125_Bab-2_Studi-Kepustakaan,-Studi-Banding-Dan-Penyigihan-Lapangan.pdf
5. 2001_TA_SAL_08195125_Bab-3_Identifikasi-Daya-Dukung-Kesesuaian-Kawasan-Serta-Rumusan-Permasalahan-Perencanaan.pdf
6. 2001_TA_SAL_08195125_Bab-4_program-Pengembangan-Kawasan.pdf
7. 2001_TA_SAL_08195125_Bab-5_Konsep-Perencanaan-Lansekap.pdf
8. 2001_TA_SAL_08195125_Bab-6_Rencana-Lansekap-Kawasan.pdf
9. 2001_TA_SAL_08195125_Daftar-Pustaka.pdf 3
10. 2001_TA_SAL_08195125_Lampiran.pdf

P Pontianak merupakan kota yang identik dengan Kota Khatulistiwa, Kota Air, dan Kota Multietnis. Adanya persepsi yang salah terhadap kondisi Pontianak saat ini (friksi antar etnis, panas) mengakibatkan Pontianak selalu mendapat penilaian yang negatif (false image).Perencanaan ruang terbuka pada 13 simpul yang tersebar di sepanjang tepian sungai (sesuai rencana Pemda Pontianak) merupakan salah satu solusi untuk menghilangkan penilaian negatif tersebut dan membalikkan image kota Pontianak.Untuk mengintegrasikan simpul-simpul yang tersebar dan berbeda menjadi integralistik. maka interprestasi yang digunakan adalah “Landscape as System".Pendekatan perencanaan untuk mengubah image kota Pontianak sehingga menampilkan jati dirinya adalah natural. kultural dan visual.Untuk dapat mengetahui kesusuaian lahan pada simpul-simpul dilakukan identifikasi terlebih dahulu, sehingga dapat diketahui daya dukung lahan. Apabila bernilai positif dapat dipertahankan, dimanfaatkan sedangkan nilai-nilai negatif dapat diminimalisir.Berdasarkan kesesuaian lahannya, maka perencanaan ruang terbuka dikaivasan terbagi dalam 3 kelompok besar ruang terbukaRuang terbuka lingkunganRuang terbuka koridor/jalanRuang terbuka khusus dan konservasiDalam inerencanakan ruang terbuka pada simpul-simpul yang berbeda niens acii pada rencana tata ruang metropolitan Pontianak dan dilakukan pengemba• s an- pengembangan, perubahan fungsi guna lahan jang disesuaikan dengan dax a dukung lahan.Gaya arsitektur lansekap vernakular regionalisme dan postmodern di terapkan dalam konsep tata ruang terbuka. gubahan ruang, penghijauan. jaringan transportasi dan jaringan infrastruktur sebagai penvujudan dari tema Wami Citra” yaitu sebuah simbolisme bahwa Pontianak menghargai alam.Hasil akhir dari perencanaan ini adalah kriteria-Criteria dasar rencana yang akan ditetapkan pada kawasan perencanaan.

T The city of Pontianak is identical with The Equator City, water town, and a Multi Ethnical City. The existence of a wrong perception of the city's condition these time resulted false image of the city. Planning of the open spaces on its 13 nodes which spreaded along the edge of the river (according to the planning made by the Government of Pontianak) is one of solution to vanish the wrong image and to return the city's image. To integrate the spreaded nodes which are different one another become integrated, the interpretation that is used is "landscape as system".Planning approach to charge the Pontianak city's image in order to represent its own identity is by the side of natural, cultural and visual. Knowing the land suitability is done by identification first to get the land supporting ability. The procedure can be used and preserved if it has a positive value and its negative value can be minimalized.Based on the land suitability, planning of the open space is divided into 3 major groups including:Environmental Open SpaceCorridor open spaceConservation and special open spaceOpen spaces planning of those different nodes is oriented on Pontianak Metropolitan's spatial/space planning, which followed by some extensifications, changing the land use, etc - which should be adapted with the land supporting ability. The final result from this planning are basic criterias that will be used on planning area.Vernacular regionalism and postmodern style are applied into the concept of open spaces, spatial changing, greening, transportation and infrastructure network as the concrete/reality of 'Wastu Citra' theme, the symbol of the city's adoration to the nature.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?