Hubungan ketuban pecah dini dengan sepsis neonatorum pada multipara
S Sepsis Neonatorum, merupakan salah satu penyakit dengan insiden yang cukup tinggi danmenjadi penyebab morbiditas dan mortalitas dari neonatus terutama di negara berkembang.Tahun 2003 tingkat insidensi sepsis neonatorum di negara berkembang cukup tinggi yaitu1,8-18 per 1.000 kelahiran hidup dengan Case Fatality Rate 12-68%. Insiden sisepsis neonatal dipengaruhi oleh status ekonomi, proses persalinan, ras, jenis kelamin,dan standar perawatan bayi. Berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, parasit, atau jamurdapat menyebabkan infeksi berat yang mengarah pada terjadinya sepsis. Pola kumanpenyebab sepsis pun berbeda-beda antar negara dan selalu berubah dari waktu ke waktu.Bahkan di negara berkembang sendiri ditemukan perbedaan pola kuman. Selain itu, faktorresiko terjadinya sepsis neonatorum adalah ketuban pecah dini. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain crosssectional. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan memanfaatkan data-data dari rekammedis di Rumah Sakit X. Jumlah responden sebanyak 75 orang dimana analisis datadilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher dengan tingkat kemaknaan95%. Analisis diolah dengan program SPSS 20.0. Terdapat hubungan antara Ketuban Pecah dini dengan kejadian sepsis neonatorum (p =0,036). Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kejadian ketuban pecah dini dengan kejadiansepsis neonatorum di Rumah Sakit X.
S Sepsis Neonatorum, is a disease with a high incidence and causes the morbidity and mortality of neonates, especially in developing countries. In 2003 the incidence rate of neonatal sepsis in developing countries was quite high, namely 1.8-18 per 1,000 live births with a Case Fatality Rate of 12- 68%. The incidence of neonatal sisepsis is influenced by economic status, delivery process, race, sex, and standard of baby care. Various kinds of germs such as bacteria, viruses, parasites, or fungi can cause severe infections that lead to sepsis. The germ pattern that causes sepsis varies between countries and always changes from time to time. Even in developing countries, there are differences in germ patterns. In addition, the risk factor for neonatal sepsis is premature rupture of membranes. This type of research is an observational analytic study with a cross-sectional design. This study was retrospective by utilizing data from medical records at Hospital X. The number of respondents was 75 people where data analysis was carried out univariate and bivariate using Fisher's test with a significance level of 95%. The analysis was processed with the SPSS 20.0 program. There is a relationship between premature rupture of membranes and neonatal sepsis (p = 0.036). It can be concluded that there is a relationship between the incidence of premature rupture of membranes and incidence of neonatal perceptions at Hospital X.