Studi kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu lintas dibawah jalan layang dalam skala laboratorium
K Kebisingan merupakan salah satu gangguan terhadap yang belum mendapat perhatian serius. Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan atau suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya yang dapat menurunkan kualitas manusia. Perkembangan teknologi mengakibatkan banyak sumber kebisingan baru, misalnya masalah kebisingan di jalan raya yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor menyebabkan terjadinya kepadatan dan simpang siur lalu lintas. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, maka dibangun jalan layang untuk dapat mempercepat ke tujuan masing-masing. Akibat dibangun jalan layang, ternyata dapat menimbulkan kebisingan bagi lingkungan disisi jalan layang tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektifitas dari penggunaan I-beam yang dipasang tepat dibawah jalan layang untuk mengurangi kebisingan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya akibat adanya jalan layang. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium. Metode yang digunakan dalam pengukuran perambatan suara menggunakan metode mash atau kontur. Pengukuran dilakukan di ruang semi bebas gema (hemianechoic room) PUSARPEDAL, Serpong, dengan sumber suara titik dengan jenis suara white noise.Hasil penelitian berdasarkan uji kontur pada frekuensi 250 Hz, 1 KHz, dan 8 KHz menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari akibat adanya jalan layang masing-masing sebesar 8,5 dB, 7 dB dan 7 dB. Sedangkan jika telah dibangun jalan layang nilai yang diperoleh untuk frekuensi 250 Hz, 1 KHz, dan 8 KHz masing-masing sebesar 11 dB, 11 dB dan 10dB. Maka dapat disimpulkan dengan dipasangnya I-beam tepat dibawah jalan layang ternyata dapat mengurangi kebisingan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.