Pengaruh konsumsi teh hijau pada kegemukan
K Kegemukan seringkali dikaitkan dengan beberapa penyakit diantaranya hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung. Dampak paling buruk dari kegemukan adalah kecacatan dan kematian. Teh hijau (Camelia Sinensis) merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh penduduk Asia. Senyawa utama yang terkandung di dalam teh yaitu polifenol, yang terdiri dari flavanol, flavonol, theaflavin dan thearubigin. Salah satu polifenol yaitu flavanol dikenal sebagai catechin, terdiri dari catechin, epicatechin (EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin gallate (ECG), dan epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa polifenol tersebut mempunyai efek antioksidan cukup poten yang bermanfaat dalam mencegah penyerapan lemak, meningkatkan sensitivitas insulin dan meningkatkan hormon adiponektin sehingga oksidasi lemak dapat meningkat. Sehingga diharapkan dengan mengkonsumsi teh hijau kadar lemak tubuh akan berkurang sekaligus mengurangi dampak buruk yang diakibatkan oleh kegemukan.METODEStudi penelitian ini dilakukan menggunakan metode one-group pretest – posttest eksperimental design. Indikator kegemukan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut. Responden adalah mahasiswa FK Universitas Trisakti angkatan 2015 yang mengalami kegemukan dengan usia dan kegiatan fisik harian relatif sama. Responden diminta untuk meminum teh hijau yang dipilih oleh peneliti yaitu yang memiliki kadar polifenol paling banyak. Pembuatan teh hijau dilakukan dengan mencampur 2 gram daun teh hijau dengan air 250 ml selama 5 menit. Teh hijau harus dikonsumsi setiap hari setelah makan malam selama 8 minggu. Analisis dilakukan untuk membandingkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar perut responden sebelum dan sesudah meminum teh hijau. Analisa penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan t-berpasangan.HASILResponden pada penelitian ini adalah 20 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan. Hasilnya didapatkan 17 orang mengalami penurunan IMT dan lingkar perut dan 3 orang mengalami peningkatan berat badan dan lingkar perut. Analisis variabel IMT menggunakan uji Wilcoxon hasilnya didapatkan p=0.008; (α<0.05). Sementara analisis variabel lingkar perut dilakukan dengan uji t-berpasangan didapatkan hasil p=0.000; (α<0.05).KESIMPULANPenelitian ini menunjukan adanya pengaruh mengkonsumsi teh hijau dalam mengurangi IMT dan lingkar perut sebagai indikator subyektif kegemukan.
F Fattiness is often associated to several diseases including hypertension, diabetes, stroke, and heart disease. The worst impact of fattiness is disability and mortality. Green tea (Camelia Sinensis) is Asians widely-consumed beverage. The main substance in green tea is polyphenol, which contains flavonol, flavanol, theaflavin and thearubugin. One of the polyphenols is flavanoid, known as catechin include compounds such as epicatechin (EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin gallate (ECG), and epigallocatechin-gallate (EGCG). These polyphenol compounds have potent antioxidant effects that contributes in blocking fat absorption, increasing insulin sensitivity and increasing adiponectin hormone which can increase fat oxidation. There expected regular consumption of green tea may help reduce body fat while reducing the adverse effects caused by fattiness itself.METHODThis study was conducted using the one-group pretest - posttest experimental design. The indicators of fattiness used in this study were the Body Mass Index (BMI) and waist circumference. Respondents were Medical students year 2015 at Universitas Trisakti who were overweight which has relatively the same age and daily physical activities. Respondents were asked to drink green tea which chosen by researcher that contains the highest doses of polyphenols. Green tea was done by mixing 2 grams of green tea leaves with 250 ml of water for 5 minutes. Green tea must be consumed every day after dinner for 8 weeks. The analysis was conducted to compare the Body Mass Index (BMI) and the waist circumference of the respondents before and after drinking green tea. Analysis of this study using the Wilcoxon and t-paired tests.RESULTRespondents in this study were 20 people consisting of 10 men and 10 women. The results showed 17 people experienced a decrease in BMI and abdominal circumference, and 3 people experienced an increase in BMI and abdominal circumference. Statistical analysis of the BMI variable was carried out using the Wilcoxon test showed a significance level of p = 0.008; (α<0.05). While analysis of waist circumference variable was carried out by t-paired test obtained p=0.00; (α<0.05).CONCLUSIONThis study shows consumption of green tea affect on reducing BMI and waist circumference as a subjective indicator of fattiness.