Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada karyawan kantor usia 25-40 tahun
G Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak di jumpai. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Profil kesehatan Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2010, menunjukan bahwa jumlah kasus gastritis terbanyak terjadi pada usia 20-44 tahun yakni sebanyak 17.771. ini menunjukan tingginya angka kejadian gastritis pada orang dewasa. Gastritis biasanya diawali oleh pola makan yang tidak teratur. Pola makan yang tidak baik merupakan faktor resiko terjadinya gastritis. Hal ini merupakan dasar penelitian hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada karyawan kantor 25-40 tahun ini. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan studi observasional yang mengikutsertakan 73 orang karyawan kantor di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, suku, perilaku konsumsi makanan, dan data gejala gejala gastritis. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16.0 dan tingkat kemaknaaan yang digunakan besarnya 0,05.HASILBerdasarkan hasil SPSS didapatkan nilai P sebesar 0,01 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pola makan dengan gastritis pada karyawan usia 25-40 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat hubungan yang kuat antara pola makan dengan gastritis pada karyawan usia 25-40 tahun
G Gastritis is a disease that is often encountered. The incidence of gastritis in several regions in Indonesia is quite high with a prevalence of 274,396 cases out of 238,452,952 inhabitants. The health profile of Southeast Sulawesi Province in 2010, showed that the highest number of cases of gastritis occurred at the age of 20-44 years which was 17,771. this shows the high incidence of gastritis in adults. Gastritis is usually preceded by irregular eating patterns. Poor diet is a risk factor for gastritis. This is the basis of research into the relationship between diet and the incidence of gastritis in office employees 25-40 this year. This research is an analytic study with observational study that included 73 office employees in the Southeast Sulawesi Province, Kendari City. Data were collected using a questionnaire that included name, age, gender, religion, ethnicity, food consumption behavior, and symptoms of gastritis symptoms. Data analysis using SPSS for Windows version 16.0 and the significance level used was 0.05. RESULTS Based on SPSS results obtained a P value of 0.01 where the value is smaller than 0.05 so it can be concluded that there is a strong relationship between diet and gastritis in employees aged 25-40 years. This study shows that there is a strong relationship between eating habits and gastritis in employees aged 25-40 years