Hubungan antara suhu lingkungan dan kapasitas latihan fisik aerobik pada siswa SMA
O Olahraga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Olahraga juga dapat mempengaruhi metabolisme dan pengaturan suhu tubuh. Faktor lingkungan dapat memberikan pengaruh pada saat melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, terdapat adanya penurunan dari kapasitas latihan atau nilai VO2 maks pada latihan fisik yang dilakukan pada suhu panas maupun sebaliknya. Adanya respon fisiologis dan kapasitas latihan daya tahan menunjukkan bahwa suhu lingkungan dapat memainkan peran penting untuk kinerja latihan.METODEPenelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan studi potong lintang (cross sectional) untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara suhu lingkungan dan kapasitas latihan fisik aerobik pada siswa SMA. Teknik yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan data primer berupa suhu lingkungan dan tes uji jalan 6 menit pada siswa di SMA Negeri 2 Kota Tangerang. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus t-independent, didapat hasil perhitungan tersebut adalah 35 sampel. Proses pengolahan dan analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Package for Social Science) dengan uji T-berpasangan dengan tingkat kemaknaan 0,05.HASILPenelitian ini didapatkan dari 35 subjek, dari uji latihan aerobik yang dilakukan pada suhu panas didapatkan hasil rata – rata jarak tempuh yakni 396,14 m sedangkan pada uji latihan aerobik suhu dingin didapatkan hasil rata – rata jarak tempuh yakni 430,87 m. Berdasarkan uji T-berpasangan menunjukan adanya pengaruh yang bermakna antara suhu lingkungan dan kapasitas latihan fisik aerobik dengan nilai p=0,000 (p < 0,05 )KESIMPULANPenelitian yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan kapasitas latihan fisik aerobik pada suhu dingin lebih tinggi daripada kapasitas latihan fisik aerobik pada suhu panas.
E Exercise plays an important role in maintaining a healthy body. Exercise can also affect metabolism and regulation of body temperature. Environmental factors can have an influence when doing physical activity. Based on several studies that have been conducted, there is a decrease in exercise capacity or VO2 max value in physical exercise carried out at hot temperatures and vice versa. The presence of a physiological response and endurance exercise capacity indicates that ambient temperature can play an important role for exercise performance.METHOD This study used an observational analytic method with cross sectional study to determine whether or not there was a relationship between environmental temperature and the capacity of aerobic physical exercise in high school students. The technique used is non-probability sampling with the type of consecutive sampling. This study uses primary data in the form of environmental temperature and a 6-minute walking test for students in SMA Negeri 2 Kota Tangerang. The number of samples is calculated using the t-independent formula, the results of these calculations are 35 samples. The processing and analysis of research data was carried out using the SPSS (Statistical Package for Social Science) computer program with paired T-test with a significance level of 0,05.RESULTSThis study was obtained from 35 subjects, from the aerobic exercise test carried out at hot temperatures the results of the average distance traveled were 396.14 m while in the cold temperature aerobic exercise test the average distance traveled was 430.87 m. Based on the paired T-test showed a significant influence between the ambient temperature and the capacity of aerobic exercise with a value of p = 0,000 (p <0.05)CONCLUSIONResearch conducted by researchers found that the capacity of aerobic physical exercise at cold temperatures was higher than the capacity of aerobic physical exercise at hot temperatures.