Usulan pengembangan produk meja rias dengan menggunakan Tanaka's Evaluation Method pada PT. Global Hands Indonesia
P PT. Global Hands Indonesia pemilik hak paten akan merk HauZ-e merupakan salah satu perusahaan desain kontraktor yang membuat berbagai macam furniture yang terbuat dari bahan kayu. Selain itu PT. Global Hands Indonesia juga menerima pesanan untuk membuat desain furniture yang diinginkan oleh konswnen. Produk yang diproduksi oleh PT.Global Hands Indonesia merupakan produk-produk bermutu tinggi dan berkualitas sangat baik. Dan saat ini produk dengan merk HauZ-e ini hanya memproduksi untuk segmen pasar yang terbatas yaitu hanya untuk kalangan atas, hal ini dikarenakan karena harga produk merk HauZ-e yang mahal. Maka dari itu, PT. Global Hands Indonesia perlu rnerancang produk dengan harga yang lebih terjangkau agar dapat memperluas segmen pasamya, yang tentu saja tanpa mengurangi kualitas dari produk itu sendiri. Produk yang dirancang adalah meja rias karena permintaan pasar untuk meja rias pada saat ini cukup banyak .Tahap awal perancangan meja rias adalah melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan. Tahapan ini untuk mengetahui keinginan para konsumen meja rias dalam memilih meja rias yang dapat memberikan kepuasan dalam penggunaannya. Adapun Atribut kebutuhan pelanggan yang diperoleh adalah: meja rias mudah dipindahkan, meja rias mudah dalam perawatan, tempat untuk menaruh alat-alat rias mudah dijangkau user, meja rias memiliki daya tahan yang cukup kuat, meja rias memiliki ukuran yang sesuai dengan penggunaannya, meja rias memiliki ukuran yang pas dengan tubuh manusia, meja rias memiliki bentuk yang sederhana, meja rias memiliki bentuk dan desain yang menarik, meja rias memiliki wama yang natural, meja rias memiliki harga yang terjangkau, meja rias memiliki tempat untuk menaruh alat-alat rias, meja rias memiliki kaca yang besar, meja rias memiliki alat penerang. Setelah itu, dilakukan identifikasi produk kompetitor yang dipilih sebagai benchmarking yaitu Natural tipe Simple City dan Season tipe Enzo. Dan sebagai produk referensi untuk pengembangan konsep meja rias adalah tipe Autumn Curves. Autumn Curves merupakan salah satu produk merk HauZ-e yang harganya mahal dikarenakan besarnya produk dan banyaknya bahan yang digunakan.Pengembangan konsep yang dilakukan dengan mernperhatikan tahapan-tahapan sebelumnya. 4 konsep yang diperoleh adalah: konsep I (Rak, laci tarik, laci terbuka keatas dan bentuk kaca persegi), konsep II (Rak, laci tarik, laci terbuka keatas dan bentuk kacaoval), konsep m (Lemari, laci tarik, laci terbuka keatas dan bentuk kaca persegi), konsepIV (Lemari, laci tarik, laci terbuka keatas dan bentuk kaca oval). Konsep laci terbukakeatas menggunakan engsel yang dirancang khusus dan merupakan perwujudan dariinovasi barn untuk memberikan kenyaman lebih bagi pengguna meja rias.Tanaka's Functional Evaluation Method adalah untuk menentukan kelayakan konsep. Disini konsep-konsep yang sudah dikembangkan diuraikan menjadi part -part dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Biaya setiap part dialokasikan menurut tingkat kepentingannya . Selanjutnya, konsep yang sudah dibuat diperkirakan dan dihitung biaya produksinya . Jika ada konsep yang biaya totalnya atau biaya salah satu part-nya melebihi target biaya, konsep tersebut tidak layak. Dari hasil perhitungan , konsep I merupakan konsep yang layak dengan biaya Rp.948.841,00 . Sedangkan konsep II walaupun biaya totalnya lebih murah dari konsep I, tapi karena .biaya komponen ternpat penyimpanan lebih besar daripada biaya yang ditargetkan untuk komponen tersebut maka konsep II tidak layak.
P PT. Global Hands Indonesia has patent right of brand mark HauZ-e as any contractor design company especially, for producing variety furniture derived from wood materials. Additionally, PT. Global Hands Indonesia receives orders for producing desired furniture design by customers. The products produced by PT. Global Hands Indonesia having high and good quality . Currently, products with this brand mark HauZ-e solely, it produced for limited market segment, that is for high class one as result of products with brand mark HauZ-e is heavy . However, PT. Global Hands Indonesia necessary to design attainable products to expand market segment, of course, without reducing quality from its self products. Those are decoration tables because its demand is hug.In the beginning stages is identifying customer needs. This stage for knowing thecustomers demand in choosing decoration table that may results in satisfaction for the users. As well as manifesting the best decoration table design conception, so it may more growing brand mark of HauZ-e. as to the obtained from customer need attributes is movable, maintainable, conformable and achievable decoration tables. As well as those are durable, adjustable and attractive . It owns natural colors, drawer for placing decoration tool as well as large mirror and lighting. Upon identification having been conducted from elected competitor products as benchmarking is Natural type simple CUy and Season type Enzo. And as reference products for developing concept of decoration table is Autumn Curves type. It is one of products with brand mark HauZ-e which of price is high by so large both product and materials to be consumed .Concept development conducted while bringing in mind the previous stages, then, four concepts having been obtained those are : Concept I (shelves, 2 drawer, I upper opened and square mirror shape). Concept II (shelves, 2 drawer, I upper opened and oval mirror shape). Concept III (shelves, 2 drawer, 1 upper opened and square mirror shape).Concept IV (shelves, 2 drawer, 1 upper opened and oval mirror shape). Concept of upper opened drawer using 'engsel ', speciaJJy, its designed to represent manifestation of new innovation in order that the users may be more comfortable .Tanaka's Functional Evaluation Method to find concept feasibility. Here the concepts having been developed will become parts with distinguishable interests. Cost for each part is located according to its interest rate. Thereafter, the concept having been is estimated and its production cost is calculated . Such cost is not feasible when either totally, or by any of its part cost preceding target costs. From calculation results, then, by cost of Rp.948,841.00, concept I as the suitable one. Whereas concept II despite its total cost is lower than concept I, but, cost of component inventory is higher, so that, it is not suitable.