G Gas suar biasanya merupakan gas yang ikut terproduksi pada saat proses produksi minyak bumi dan biasanya dibakar atau dilepas saja ke udara dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah kualitas gas yang buruk sehingga jika diproduksikan berpotensi dapat merusak peralatan produksi. Namun seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan gas dalam negeri saat ini gas suar memiliki potensi menjadi produk yang bernilai ekonomis. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan menggunakan teknologi Liquefied Natural Gas (LNG) dan Compressed Natural Gas (CNG). Lapangan XY merupakan lapangan minyak yang terletak di Kalimantan Timur dengan produksi gas associated sebesar 2 MMSCFD. Selama ini gas tersebut diolah dengan cara yang kurang ekonomis, yaitu dengan cara dibakar.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai keekonomian pabrik LNG dan pabrik CNG bila gas dari lapangan XY tersebut dimanfaatkan menjadi LNG atau CNG. Analisa keekonomian menggunakan indicator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Out Time (POT) atas investasi yag dikeluarkan meliputi biaya kapasitas dan biaya operasional. Analisa sensitivitas dilakukan untuk mengetahui perubahan laju alir produksi dan biaya operasional terhadap keekonomian proyek.Dari penelitian yang telah dilakukan, pengolahan gas suar menjadi CNG lebih menguntungkan dibanding dengan pengolahan gas suar menjadi LNG. Pengolahan gas suar menjadi CNG membutuhkan biaya investasi sebesar $ 4,34 juta dengan hasil NPV sebesar $ 9,75 juta, IRR sebesar 64,65%, dan POT selama 1,5 tahun. Sedangkan pengolahan gas suar menjadi LNG membutuhkan biaya investasi sebesar $ 23,19 juta dengan hasil NPV sebesar $ 549 ribu, IRR sebesar 15,44%, dan POT selama 7,3 tahun.