Hubungan ASI eksklusif dengan anemia pada baduta di kelurahan-kelurahan Cengkareng Timur
A Anemia adalah penurunan konsentrasi eritrosit atau hemoglobin dalam darah yang berada di bawah normal dan hal ini terjadi saat adanya kehilangan darah (melalui perdarahan atau pemecahan) dan gangguan produksi sel darah merah. Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan bayi karenamengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air dan enzim yang sangatdibutuhkan oleh bayi sehingga dapat mengurangi berbagai jenis risiko kekurangangizi. Diharapkan dengan pemberian ASI dapat mengurangi resiko terkena anemia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan studicross sectional. Penelitian dilaksanakan di RW 03 Kelurahan Cengkareng Timurpada bulan Juni 2017. Pengambilan sampel secara consecutive sampling anakdibawah 2 tahun (baduta) di Kelurahan Cengkareng timur, Jakarta Barat.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner danpengukukan anemia menggunakan point of care testing Hb. Analisis datamenggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Pada hasil penelitian ini, didapatkan yang menndapat ASI Eksklusif sebanyak 29anak (52,7%) dan resiko terkena anemia sebanyak 18 anak (32,7%). Pada analisisdengan menggunakan uji Chi Square didapatkan tingkat kemaknaan sebesar(p=0,368). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ASI eksklusif dengan anemiapada bayi dibawah 2 tahun (Baduta) di Kelurahan Cengkareng Timur
A Anemia is usually defined as decrease in the total amount of red blood cells or hemoglobin in the blood or aslo anemia is a decrease in the concentration oferytrocyteless or hemoglobin in blood wich under the blood. If occurs when thereis less of blood (throught bleeding of splitting) and discruption of red blood cell production. Breastmilk is the best food for babby’s need because it containsprotein, fats, vitamin, mineral, water and enzyme there are need by infants so itcan reduce various types of malnutrision. Expected by giving breast milk it can avoid anemia. This research used observational analytic study with cross-sectional design. This research is conducted in RW 03 Kelurahan East Cengkareng on June 2017. Theexamined data was collected through interviews using questionnaires, while. Data analysis is perfomed by using Chi Square test with a significance level of p<0.05. In the results of this study, children who get exclusive breast milk as much as 29(52,7%) people and risk of anemia as much as 18 people. From the Chi Square statistic test obtained significance level p=0.368. There is no significant relationship between exclusive breast milk and anemia in baduta.