Pemetaan hubungan kadar besi (Fe) dengan kepadatan industri dan pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan masyarakat di Jakarta Timur dengan metode S.I.G
P Penyediaan air bersih untuk segala kebutuhan hidup masyarakat memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan, yaitu berperan dalam menurunkan angka penderita penyakit, Khususnya penyakit yang berkaitan dengan air (waterborne disease) , serta berperan dalam meningkatkan standar hidup masyarakat.permasalahan yang timbul yaitu, sering dijumpai bahwa kualitas air yang digunakan, Terutama sebagai air minum masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan dibeberapa tempat tidak layak untuk diminum.air yang layak untuk diminum mempunyai persyaratan fisik, kimiawi, dan bakteriologis. salah satu parameter pada air tanah yang oleh karena tingkat kadarnya sering dirasakan relatif tinggi pada masyarakat Jakarta umumnya adalah kadar besi (Fe). Secara akumulasi kadar besi yang tinggi dapat mengganggu kesehatan, Sedangkan akibat dari tingginya kadar besi yang dirasakan langsung antara lain menimbulkan bau yangk kurang sedap dan menyebabka noda (flek) kuning kecoklatan pada permukaan suatu benda. Menurut permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990. kandungan Zat Besi (Fe) dalam air minum yang dianjurkan adalah 0,3 Mg/l dan batas maksimum yang diperboehkan ialah 1,0 Mg/l dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas air, maka ketersediaan informasi mengenai kondisi air, Sumber pencemar, dan tingkat kesehatan masyarakat merupakan faktor-faktor yang menjadi acuan, Untuk menganalisis faktor tersebut, Agar lebih efektif, efisien, dan komunikatif maka diperlukan pemanfaatan system pengelolaan berbasis geografis melalui informasi terpadu data digital (komputer), yaitu : sistem informasi geografis (s.i.g), yang disajikan dalam bentuk pemetaan.penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana pengaruh industri dengan kadar besi (fe) dan tingkat kesehatan masyarakat di jakarta timur dengan metode s.i.g, menggunakan aplikasi program archview. daerah penelitian meliputi seluruh 10 kecamatan di jakarta timur, seluas 187,73 km2. tahap pertama dalam penelitian ini ialah pengumpulan data kadar fe, kepadatan industri, dan tingkat kesehatan, kemudian masing-masing data diklasifikasikan dalam 4 kelas yang diwakili dengan suatu nilai (score), kemudia data di-digitasi, dan hasil digitasi dikompilasi (overlay) untuk menemukan satu korelasi yang disajikan dalam peta.pada penelitian digunakan 4 peta rupa bumi jakarta timur dengan skala 1:25.000 untuk menentukan letak titik sampel pada peta, serta data jumlah industri dan jumlah kunjungan masyarakat.pada digitasi data, dihasilkan 3 peta digitasi dalam skala 1:100.000, yaitu : peta digitasi kadar fe, peta digitasi kepadatan industri dan peta digitasi tingkat kesehatan. hasil digitasi kadar fe, kepadatan industri, dan tingkat kesehatan, dihasilkan 4 kelas klasifikasi. pada hasil overlay tampak kecamatan Cipayung, Pasar Rebo, Kramatjati, Makasar, Duren Sawit, dan Matraman termasuk kelas ke-1 dengan kategori rendah, sedangkan Kecamatan Jatinegara dan Cciracas berurutan masuk dalam kelas ke-2 dan ke-3. kecamatan pulogadung dan cakung merupakan kecamatan yang termasuk kelas ke-4 yang dikategorikan tinggi sekali dengan skor indeks maka kadar besi (fe) makin tinggi, dan semakin tinggi pula tingkat kunjungan masyarakat ke puskesmas dan ini men-indifikasikan semakin buruk kualitas kesehatan masyarakat.