Hubungan kebiasaan olah raga dengan kejadian dismenore primer pada siswi SMK
D Dismenore adalah gangguan ginekologi yang paling umum pada perempuan seperti perasaan nyeri selama menstruasi dan mungkin cukup parah untuk mempengaruhi kehidupan sehari-hari pada 15-60% dari remaja. Dismenore dikalasifikasikan menjadi dismenore primer dan dismenore sekunder. Kejadian dismenore primer ditemukan tinggi pada siswi dengan salah satu faktor kurangnya melakukan kegiatan fisik atau kebiasaan olahraga. Untuk dapat memahami sekaligus mengkaji hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore primer pada siswi, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi tingkat dismenore primer pada remaja putri di SMK. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain studi crosssectional, yang dilakukan kepada siswi SMK dari kelas X-XII dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan system random sampling maka didapat jumlah sampel sebanyak 202 siswi yang telah dibagikan kuesioner penelitian. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat yaitu menggunakan Chi Square dengan bantuan Statistics Program for Social Science (SPSS) for Windows versi21.0. Hasil dari penelitian yang dilakukan 1) Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore mempunyai nilai p = 0,989 >0,05.2) Hubungan antara BMI dengan dismenore mempunyai nilai p = 0,034 <0,05. 3) Hubungan antara usia menarche dengan dismenore mempunyai nilai p =0,809 >0,05. Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan: 1) kebiasaan olahraga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dismenore primer pada siswi SMK, 2) Body Mass Index (BMI) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dismenore primer pada siswi SMK, 3) usia menarche tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dismenore primer pada siswi SMK.
D Dysmenorrhea is the most common gynecological disorder in women such as feelings of pain during menstruation and may be severe enough to affect daily life in 15-60% of teenagers. Dysmenorrhea is verified to be primary dysmenorrhea and secondary dysmenorrhea. The incidence of primary dysmenorrhea is found to be high in students with one factor lacking physical activity or exercise habits. To be able to understand and examine the relationship between exercise habits and the incidence of primary dysmenorrhea in female students, it is necessary to conduct a study aimed at reducing the prevalence of primary dysmenorrhea in adolescent girls in vocational schools. This study was an analytic observational with cross sectional study design, which was conducted to vocational school students from class X-XII with a sampling technique using a random sampling system so that there were 202 samples of students who had been distributed in the research questionnaire. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis using Chi Square with the help of Statistics Program for Social Science (SPSS) for Windows version 21.0. Results of the study conducted 1) The relationship between exercise habits with the incidence of dysmenorrhea has a p value = 0.989> 0.05.2) The relationship between BMI and dysmenorrhea has a value of p = 0.034 <0.05. 3) The relationship between age of menarche and dysmenorrhea has a value of p = 0.809> 0.05. This study can be concluded: 1) exercise habits do not have a significant effect on primary dysmenorrhea in vocational school students, 2) Body Mass Index (BMI) has a significant effect on primary dysmenorrhea in vocational school students, 3) age of menarche does not have a significant effect against primary dysmenorrhea in vocational school students.