Hubungan antara kadar hemoglobin dengan lama siklus menstruasi pada siswi SMA
B Banyak faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, salah satunya adalah kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin yang rendah dapat mempengaruhi kerja otak sehingga dapat mengganggu siklus menstruasi. Siklus menstruasi yaitu jarak antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi berikutnya dan merupakan faktor penentu dari kesehatan reproduksi perempuan. Menurut RISKESDAS 2010, kelaianan siklus menstruasi yang tidak teratur di Indonesia menyerang 11,7% remaja usia 15-19 tahun dan 14,7% yang tinggal di perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin dengan siklus menstruasi pada siswi SMA. Desain studi penelitian secara observasional analitik dengan pendekatan potong lintang, dilakukan selama bulan Desember 2016 hingga Januari 2017. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling dan simple random sampling. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara yang meliputi data antropometri, siklus menstruasi dan kuesioner Depession Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) untuk stress. Pengukuran kadar hemoglobin dengan menggunakan Hbmeter Easytouch. Analisis data menggunakan uji Chi-sqare dengan tingkat kemaknaan (P < 0.05) dengan menggunakan software Statiscial Package for the Social Sciences (SPSS) for Windows versi 21. Dari 135 responden, sebanyak 89 responden (65.92%) menderita anemia dan 46 lainnya normal (34.08%). Dari presentase yang menderta anemia tersebut, 55 responden (40.74%) diantaranya dengan siklus menstruasi normal, 22 responden (16.29%) oligomenorea, 10 dengan polimenorea (7.41%), dan 2 responden dengan amenorea (1.48%). Sedangkan untuk hasil dengan kadar Hb normal, didapatkan 28 responden dengan siklus menstruasi normal (20.74%), 11 oligomenorea (8.15%), 7 dengan polimenorea (5.18%) dan tidak didapatkan kelainan amenorea. Didapatkan nilai P = 0.699 (P > 0.05) dengan uji Chi-square. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok responden yang anemia dan tidak anemia pada kadar Hb dengan lama siklus menstruasi.
M Many factors can affect the menstrual cycle, one of which is hemoglobin level. Low hemoglobin levels can affect the work of the brain so that it can interfere with the menstrual cycle. Menstrual cycle is the distance between the first day of menstruation and the first day of the next menstrual period and is a determining factor of women's reproductive health. According to RISKESDAS 2010, irregularity in menstrual cycles in Indonesia attacks 11.7% of teenagers aged 15-19 and 14.7% who live in urban areas. The purpose of this study was to determine the relationship between hemoglobin levels and menstrual cycle in high school students. The design of analytic observational research study with a cross sectional approach was carried out during December 2016 to January 2017. Sampling was using cluster sampling and simple random sampling methods. Data collection by conducting interviews which included anthropometric data, menstrual cycle and Depession Anxiety Stress Scale 42 questionnaire (DASS 42) for stress. Measurement of hemoglobin levels using Hbmeter Easytouch. Data analysis used Chi-sqare test with significance level (P <0.05) using Statiscial Package for the Social Sciences (SPSS) software for Windows version 21. Of the 135 respondents, 89 respondents (65.92%) suffered from anemia and 46 others were normal ( 34.08%). Of the percentage who had anemia, 55 respondents (40.74%) included normal menstrual cycles, 22 respondents (16.29%) oligomenorrhea, 10 with polymenorrhea (7.41%), and 2 respondents with amenorrhoea (1.48%). As for the results with normal Hb levels, 28 respondents were found with normal menstrual cycles (20.74%), 11 oligomenorrhea (8.15%), 7 with polymenorrhea (5.18%) and no amenorrhoea abnormalities. P value = 0.699 (P> 0.05) was obtained using Chi-square test. There was no significant relationship between the group of anemic respondents and not anemia on hemoglobin levels with the length of the menstrual cycle.