DETAIL KOLEKSI

Evaluasi existing preventive maintenance (PM) program dengan menggunakan metode stremlined realibility centered maintenance (SCRM) pada continous frying PT. Garudafood Putra Putri Jaya

3.0


Oleh : Biken Herawati

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Amal Witonohadi

Subyek : Failure analysis;Production - Process

Kata Kunci : maintenance program, SCRM, continuous frying, PT. Garudafood Putra Putri Jaya

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06307025_1_Halaman-Judul.pdf
2. 2012_TA_TI_06307025_2_Bab-1.pdf
3. 2012_TA_TI_06307025_3_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06307025_4_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06307025_5_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06307025_6_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06307025_7_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06307025_8_Bab-7.pdf
9. 2012_TA_TI_06307025_9_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06307025_10_Lampiran.pdf

P Pada industri yang menerapkan sistem produksi secara continuous process, proses preventive maintenance (PM) mempunyai peranan penting dalam mendukung kelancaran proses produksi karena program ini bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan gangguan atau kerusakan yang mungkin terjadi pada peralatan saat beroperasi. Ketidakefektifan program PM yang dijalankan akan menyebabkan sering timbulnya failure mode dan tindakan-tindakan perawatan reaktif (reactive work) yang akan mempengaruhi kelancaran proses produksi dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di seksi pemeliharaan PT GarudaFood Putra Putri Jaya, yaitu dengan melakukan evaluasi program PM yang ada (existing PM) pada salah satu aset kritis yang dimiliki perusahaan yaitu Continuous Frying Atom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program PM yang telah dijalankan dan pengoptimalan tugas-tugas perawatan agar lebih efektif dan tepat sasaran. Evaluasi program existing PM pada Continuous Frying Atom dilakukan dengan menggunakan metode Streamlined Reliability Center Maintenance (SRCM). Perbedaan mendasar antara SRCM dengan classical RCM adalah pada proses SRCM langsung mengarah pada critical failure mode dan failure effect pada komponen penting yang dapat terjadi pada aset. Penentuan aktivitas proaktif dan interval pelaksanaan yang diperlukan untuk mencegah munculnya failure mode dilakukan oleh orang-orang yang ahli dan mempunyai pengetahuan yang menyeluruh tentang aset, fungsi aset dan hubungan aset tersebut dengan aset lain dalam savistem. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program PM yang dijalankan pada aset Continuous Frying Atom di PT Garudafood Putra Putri Jaya belum efektif (persentase reactive work diatas 20%). Evaluasi program PM menggunakan metode SRCM dilakukan dengan membandingkan aktifitas proaktif hasil proses SRCM dengan tugas-tugas yang ada pada existing PM, terdapat hasil identifikasi proses proaktif adalah same, additional, dan modffied.

I In industries that implement continuous process production systems, the preventive maintenance (PM) process plays an important role in supporting the smoothness of the production process because the program aims to prevent and minimize any disruption or damage that may occur to the equipment during operation. The ineffectiveness of PM programs that run will lead to frequent failure modes and reactive maintenance measures that will affect the smoothness of the production process and cause harm to the company. This research was conducted in maintenance section of PT GarudaFood Putra Putri Jaya, by evaluating existing PM program (PM) on one of the critical assets owned by the company that is Continuous Frying Atom. This study aims to determine the effectiveness of PM programs that have been run and optimization of maintenance tasks to be more effective and targeted. Evaluation of existing PM program on Continuous Frying Atom is done by using Streamlined Reliability Center Maintenance (SRCM) method. The fundamental difference between SRCM and classical RCM is that the SRCM process directly leads to critical failure modes and failure effects on critical components that can occur in assets. The determination of the proactive activities and implementation intervals necessary to prevent the emergence of failure modes is made by skilled people and has a thorough knowledge of the assets, asset functions and relationships of those assets with other assets in the savings. Based on the results of the research, it is known that PM program run on Continuous Frying Atom assets in PT Garudafood Putra Putri Jaya has not been effective (reactive work percentage above 20%). Evaluation of PM program using SRCM method is done by comparing proactive activity of result of SRCM process with existing task on existing PM, there is result of identification proactive process is same, additional, and modffied.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?