Perbaikan kualitas dengan metode six sigma dan metode failure mode and effect analysis (fmea) di PT. Trigoldenstar Wisesa Indonesia.
P PT. Trigoldenstar Wisesa Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang garmen yang memproduksi barang-barang olahraga seperti baju, celana dan jaket olahraga. Pada Gedung C Departemen Produksi ada banyak kualitas produk dapat mengalami peningkatan. Usulan ini diharapkan dapat membantu proses produksi pada perusahaan sehingga menjadi lebih baik. Setelah usulan perbaikan diimplementasikan maka akan jenis pakaian yang diproduksi yang dilakukan pada line 43-60 Rata-rata persentase cacat pada gedung c terbanyak terdapat pada produk B-21887 yang berupa jaket dengan persentase 11.32 %. Tujuan penelitian pada perusahaan ialah untuk mengetahui jenis-jenis cacat, mengetahui tingkat sigma, menganalisa penyebab cacat yang terjadi, memberikan usulan perubahan pada proses produksi, dan membandingkan DPMO dan tingkat sigma sebelum dan sesudah penelitian. Perusahaan perlu melakukan tindakan untuk memperbaiki tingkat kualitas produk. Penelitian dilakukan dengan menganalisa data-data historis yang dipunyai perusahaan dan menanyakan langsung kepada personel yang berkewajiban di perusahaan. Pada produk B-21887 terdapat 5 proses yang dilakukan, yaitu fabric, embellishment, trims, construction, dan cleanliness, dari 5 proses tersebut ditemukan bahwa proses construction menyumbang kecacatan tertinggi yaitu 74,53%. Dari tahap measure yang dilakukan, perusahaan saat ini memiliki nilai DPMO sebesar 5.600 dan berada pada level 4 sigma. Untuk membantu perusahaan dalam upaya peningkatan kualitas proses produksi dan level sigma, maka perlu dilakukan analisa serta perbaikan terhadap proses produksi. Analisa dan perbaikan ini dilakukan dengan membuat operation process chart, diagram ishikawa, dan tabel FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan utama yang selanjutnya akan menjadi prioritas dalam penanganan masalah. Dari hasil analisa dan tabel FMEA didapat nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi yaitu 486 dengan penyebab kurang koordinasi sehingga dapat dilakukan perbaikan berkaitan dengan penyebab tersebut. Pada penelitian ini, usulan perbaikan diberikan untuk meminimasi penyebab kegagalan agar diperoleh nilai peningkatan dari perusahaan, nilai tersebut dikonversikan kedalam DPMO dan tingkat sigma untuk mengklasifikan level sigma perusahaan. Pada akhir penelitian tingkat DPMO dan level sigma meningkat dari DPMO 5.600 menjadi 5.500 dan tingkat sigma meningkat dari level 4 menjadi 4.04.
P PT. Trigoldenstar Wisesa Indonesia is a company engaged in the field of garments that produce sports goods such as clothes, pants and sports coats. In Building C Production Department there are many quality products can experience improvement. This proposal is expected to help the production process at the company so that the better. After the proposed improvements are implemented, it will be the type of clothing produced on line 43-60. The average percentage of defect in building c is mostly found in product B-21887 in the form of jacket with the percentage of 11.32%. The objective of the research is to know the types of defects, to know the level of sigma, to analyze the cause of the defect, to propose changes in the production process, and compare the DPMO and the sigma level before and after the research. Companies need to take action to improve the quality of the product. Research is done by analyzing the historical data that belongs to the company and ask directly to the personnel who are obliged in the company. In the B-21887 product there are 5 processes done, namely fabric, embellishment, trims, construction, and cleanliness, from the 5 processes found that the construction process contributed the highest defect of 74.53%. From the measurement phase performed, the company currently has a DPMO value of 5600 and is at level 4 sigma. To assist companies in improving the quality of production process and sigma level, it is necessary to analyze and improve the production process. This analysis and improvement is done by making operation process chart, ishikawa diagram, and FMEA table to find out the main cause of failure which will become the priority in handling the problem. From the analysis results and FMEA table obtained the highest Risk Priority Number (RPN) value is 486 with the cause of lack of coordination so that it can be done correlation related to the cause. In this study, the proposed improvement is given to minimize the cause of failure to obtain an increase value from the company, the value is converted into DPMO and sigma level to classify the sigma level of the company. At the end of the study the DPMO level and sigma level increased from DPMO 5,600 to 5,500 and the sigma level increased from level 4 to 4.04