Perbandingan proliferasi rete epitel pada polip pulpa dan polip gingiva: Pengamatan dengan Pewarnaan Hematoksilin-Eosin (Laporan penelitian)
P Polip pulpa adalah suatu kondisi jaringan pulpa vital yang mengalami radang kronis sebagai respon pertahanan jaringan pulpa terhadap infeksi bakteri akibat karies, maupun trauma ringan yang bersifat kronis. Polip gingiva merupakan polip yang berasal dari jaringan gingiva, yang terjadi karena adanya iritasi ringan yang bersifat kronis akibat gesekan antara gingiva dan tepi permukaan gigi yang tajam, maupun karena karies besar di proksimal yang dibiarkan berlanjut tanpa dilakukannya perawatan. Karena kurangnya pemahaman dan masih minimnya penelitian yang membandingkan kedua polip ini secara langsung, terkadang masyarakat sering menyalahartikan polip gingiva sebagai polip pulpa, terlebih karena bentuk klinisnya yang hampir serupa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan polip pulpa dan polip gingiva dilihat dari proliferasi rete peg epitelnya dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin menggunakan perbesaran 10x10 dengan jumlah sampel polip pulpa 3 dan polip gingiva 3, yang masing-masing diamati 3 regio terberatnya. Dari hasil penelitian, didapatkan skor rata-rata proliferasi rete peg epitel pada polip gingiva (2.67, kategori sedang) lebih tinggi jika dibandingkan dengan skor rata-rata polip pulpa (1.89, kategori ringan). Data penelitian kemudian dianalisa dengan uji MannWhitney, dan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0.013 <0.05) antara polip pulpa dan polip gingiva.
P Pulp polyp is a condition where a chronic inflammation of the vital pulp occurs as an immune response towards bacterial infection due to cavities or chronic mild trauma. Gingival polyp is a polyp originating from gum tissues, which can occur due to a mild chronic irritation that can be caused either by friction between gingiva and the sharp surface of the teeth, or due to an untreated big cavity at the proximal side (class II caries). The lack of knowledge and studies focused on comparison of these two polyps usually results in a misunderstanding of the two similar polyps. Thus, this study is aimed to compare pulp and gingival polyps by observing the proliferation of rete peg epithelial cells using Haematoxylin-Eosin staining and 10x10 magnification. Three samples of each polyp were observed on its 3 major sites. The results showed a higher mean proliferation of rete peg epithelial cells on gingival polyps (2.67, moderate) compare to pulp polyps (1.89, mild). Then data were analyzed with Mann-Whitney Test and its result showed a significant difference between pulp and gingival polyps (p=0.013 <0.05.