Hubungan antara aspek ergonomis dan kejadian nyeri pinggang pada perusahaan tekstil
K Keluhan nyeri pinggang adalah nomor dua terbanyak setelah pilek yang paling umum dikeluhkan oleh masyarakat. Pada 70% kasus tidak didapatkan kelainan etiologis yang jelas.Secara global 37% dari nyeri pinggang dianggap didasari oleh faktor resiko dari pekerjaan.Proporsi ini bervariasi (21-41%) berdasarkan demografik.Oleh karena itu nyeri pinggang memiliki efek ekonomik yang besar terhadap industri dimana penyakit ini menyebabkan absen pekerja terbesar kedua setelah infeksi saluran pernapasan atas.Banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti faktor kausal sehingga dapat mencegah kejadian nyeri pinggang akibat pekerjaan.Faktor seperti jenis kelamin, umur, postur tubuh saat bekerja, dan jenis pekerjaan adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Maka dari uraian di atasakan dilakukan penelitian pengaruh faktor ergonomis terhadap kejadian nyeri pinggang di perusahaan tekstil di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara faktor ergonomis dan keluhan nyeri pinggang.Lokasi penelitian ini dilakukan di perusahaan tekstil ‘X’ di Jakarta, sampel mencakup seluruh pekerja dan pekerja yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 50 orang. Data dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik sosiodemografik pekerja, kebiasaan individu, dan pertanyaan tentang faktor ergonomis. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Hubungan antara aspek ergonomis dan kejadian nyeri pinggang pada perusahaan tekstilSumeet Haresh Vasandani. Berdasarkan analisis uji chi-squaredidapatkan hasil sikap duduk saat bekerja (p=0.000) dan posisi tubuh (p=0.000) berhubungan dengan kejadian nyeri pinggang. Selanjutnya usia 30 tahundan ke atas (p=0.000) dan kebiasaan merokok (p=0.043) juga dianalisis dengan menggunakan chi square dengan tingkat kemaknaan 0.05 dimana hasil nya adalah terdapat hubungan dari kedua variabel di atas dan keluhan nyeri pinggang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan faktor faktor ergonomis dan keluhan nyeri pinggang maka didapatkan bahwa keluhan nyeri pinggang tidak hanya dipengaruhi faktor ergonomis melainkan faktor sosiodemografik seperti usia dan kebiasaan individu contohnya merokok dan kebiasaan olahraga juga ikut berpengaruh.
L Low back pain is the second most common after a cold most complained about by the public . In 70% of cases no clear etiological abnormalities found. Globally, 37% of low back pain is considered based on the risk factors of work. This proportion varies (21-41 %) based on demographics. Therefore, low back pain have a large economic effect on the industry in which the disease is the second biggest cause of workers missing after an upper respiratory infection. Many studies were conducted to examine the causal factors and thus can prevent the occurrence of occupational low back pain. Factors such as gender, age, body posture while working and types of work are factors that influence. So from the above description will do research on the ergonomic factors influence the incidence of low back pain in a textile company in Jakarta.METHOD This research is a descriptive analytic cross - sectional method to determine the relationship between ergonomic factors and back pain complaints. The location of this study conducted in a textile company ' X ' in Jakarta, the sample includes all workers and workers who meet the inclusion and exclusion criteria for 50 people. The data were collected by using a questionnaire which included sociodemographic characteristics of workers, individual habits and questionsabout the ergonomic factors. Data analysis using SPSS for Windows version 17.0 and significance levels were set as 0.05.Hubungan antara aspek ergonomis dan kejadian nyeri pinggang pada perusahaan tekstilSumeet Haresh Vasandani5RESULTS Based on the chi-square analysis, the results are sitting positions (p=0.000) and posture (p=0.000) while working has a correlation with low back pain. Furthermore, age 30 years and above ( p = 0.000) and smoking ( p = 0.043) were analyzed using the chi-square where there is an association of the two variables above and back pain complaints. Significance levels were set as 0.05.CONCLUSION Based on the research that has been done on the correlation between ergonomic factors and back pain complaints it was found that low back pain complaints are not only influenced by the ergonomic factors such as sociodemographic factors but age and individual habits for example smoking and exercise habits also contributed.