Pengukuran dan analisis layanan FTTH (Fiber to The Home) pada sistem komunikasi optik
F Fiber To The Home (FTTH) merupakan suatu format penghantaran signal optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Salah satu teknologi yang digunakan pada FTTH yaitu Gigabit Ethernet Passive Optical Network (GEPON), yaitu paduan dari teknologi Ethernet dan teknologi jaringan serat optik pasif.Untuk menyelidiki kualitas FTTH PT. Telkom Indonesia yang ada di lapangan, maka dilakukan analisis mengenai karakteristik jaringan kabel akses FTTH yang meliputi analisis redaman dengan bantuan Optical Time Domain Reflectomer (OTDR). Kemudian membandingkan hasil pengamatan dilapangan dengan hasil perhitungan, apakah jaringan yang terpasang ini memenuhi standart yang telah ditetapkan.Dan hasil pengukuran di lapangan serta perbandingannya dengan hasil perhitungan, untuk jarak maksimal fiber optik FTTH yang dilakukan 10 km memiliki loss sebesar 8.034 dB sedangkan untuk jarak minimal 2 km memiliki loss sebesar 2.75 dB. Ini mendekati perhitungan matematis yang dilakukan, dimana untuk jarak maksimal 10 km tejadi loss sebesar 8 dB, sedangkan untuk jarak minimal 2 km terjadi loss sebesar 2 dB. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya kesalahan pada saat instalasi dan kulaitas alat yang digunakan.
F Fiber To The Home (FTTH) is an optic signal transmission format from provider to user area with using optic fiber as transmission medium. One of technology which used on FTTH is Gigabit Ethernet Passive Optical Network (GEPON), it is combination from Ethernet technology and passive optic fiber network technology.To explore the quality of PT. Telkom Indonesia FTTH on the field, it has been done analysis about characteristic of FTTH access cable network include damping analysis with Optical Time Domain Reflectomer (OTDR).From measurement result on the field along with comparison due to calculation result, for 10 km of maximum range FTTH fiber optic has about 8.034 dB loss in other hand for 2 km of minimum range has about 2.75 dB loss. It approaches mathematic calculation that has been done, which for 10 km of maximum range occurs about 8 dB loss, while for 2 km of minimum range occurs 2 dB loss. This difference happens because of the installation failure and the device quality.