I Indonesia merupakan wilayah rawan gempa. Untuk daerah yang rawan gempa, salah satu jenis struktur yang dapat digunakan adalah struktur baja dengan Sistem Portal Penahan Momen dimana portal terdiri atas balok dan kolom yang terhubung secara kaku untuk menahan gaya gempa. Namun, setelah Gempa Northridge pada tahun 1994, struktur dengan Sistem Portal Penahan Momen mengalami kegagalan akibat kerusakan sambungan, baik pada sambungan las maupun baut. Dari sejumlah penelitian yang dilakukan, salah satu alternatif solusi yang menarik adalah penggunaan Reduced Beam Section (RBS) atau Penampang Balok Tereduksi (PBT). Pada PBT, sebagian luasan sayap profil balok dikurangi agar kapasitas momen nominalnya menjadi berkurang, sehingga lokasi sendi plastis berpindah dari daerah sambungan ke bagian balok. Diharapkan denganpenggunaaan PBT dapat terjadi keadaan strong column-weak beam, karena balokyang telah direduksi. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah melakukan perancanganPenampang Balok Tereduksi menurut SNI 7972:2013 dengan menggunakancontoh studi kasus bangunan struktur baja 6 tingkat. Struktur yang digunakanadalah struktur dengan Sistem Portal Penahan Momen Khusus (SPMK). Peraturanyang digunakan adalah SNI1726:2012 untuk peraturan gempa, SNI 1729:2015dan AISC 341-10 untuk peraturan baja, dan SNI 7972:2013 untuk peraturansambungan terprakualifikasi. Dari hasil perancangan, diperoleh profil baja yangdapat digunakan dan dimensi reduksi pada balok. Semua profil dan dimensireduksi memenuhi persyaratan sesuai peraturan.