Efektivitas antibakteri nano kitosan pada derajat deasetilasi dan konsentrasi yang berbed terhadap streptococcus aureus (in vitro) (Laporan Penelitian)
M Mulut merupakan lingkungan yang tidak homogen, karena permukaan mukosa dan gigi dalam mulut yang tidak sama, memiliki temperatur yang hangat, kelembaban dan lingkungan yang kaya akan nutrisi yang dapat meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme, sehingga dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam menimbulkan infeksi. Bakteri Staphylococcus aureus dapat pemicu terjadinya penyakit infeksi, salah satunya adalah abses apikalis akut.Nano kitosan merupakan modifikasi fisik dari kitosan yang memiliki kemampuan antibakteri.Tujuan penelitian ini untuk menguji efektifitas antibakteri nano kitosan dengan derajat deasetilasi dan konsentrasi yang berbeda terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan metode dilusi cair, dengan beberapa konsentrasi 90%, 45%, 22,5%, 11,25%, 5,625%, 2,812%, 1,406%, 0,703%, 0,351%, 0,175% dan 2 kelompok kontrol yaitu kontrol positif dan negatif. Analisis data statistik menggunakan Chi-Square secara manual. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus adalah Kadar Hambat Minimum (KHM) nano kitosan DD 89% dan 93%pada konsentrasi 22,5%. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) nano kitosan DD 89% terhadap bakteri S. aureus adalah pada konsentrasi 45%, sedangkan pada nano kitosan DD 93% pada konsentrasi 22,5%. Berdasarkan hasil uji statistik menyimpulkan ada perbedaan KHM dan KBM pada konsentrasi berbeda tetapi tidak ada perbedaan pada derajat deasetilasi yang berbeda.
M Mouth is considered as a not homogeneous environment. These following aspects may caused a significant contribution towards the cause of infection namely; the mucosal surfaces in the mouth and teeth are not the same, has warm temperatures, moisture and nutrient-rich environment which increasing the growth of microorganisms. Staphylococcus aureus can trigger the occurrence of infectious diseases, which is acute apical abscess. Nano chitosan is a physical modification of chitosan which posses antibacterial capability. The purpose of this study to test the effectiveness of antibacterial nano chitosan in different degree of deacetylation and concentrations against Staphylococcus aureus. This experimental study was conducted with disc’s method and using some concentration of 90%, 45%, 22,5%, 11,25%, 5,625%, 2,812%, 1,406%, 0,703%, 0,351%, 0,175% and 2 control groups, namely positive and negative controls. The statistical analysis using Chi - Square manually. The test results of antibacterial activity against S. aureus is the Minimum Inhibitory concentration (MIC) of nano chitosan DD 89% and 93% at a concentration of 22.55%. Minimum Bactericidal Concentration (MBC) nano chitosan DD 89% is at a concentration of 45% , while the nano chitosan DD 93% at a concentration of 22.5% .The results of statistical tests showed there are differences of MIC and MBC at different concentrations but there is no difference on different the degree of deacetylation test.