Kajian kebertahanan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir rob (studi kasus : Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara)
K Kecamatan Penjaringan merupakan salah satu wilayah di pesisir yang hingga kini masih menghadapi fenomena rob. Rentannya permukiman pesisir akibat rob memaksa masyarakat yang tinggal untuk memiliki ketahanan. Kebertahanan dilakukan agar mereka dapat bertahan terhadap kondisi lingkungannya sehingga kebertahanan menjadi penting dimiliki oleh masyarakat pada wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan fisik wilayah dan upaya kebertahanan yangdilakukan masyarakat terhadap rob di Kecamatan Penjaringan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan Teknik analisis meliputi spasial SIG dan skoring. Variabel tingkat kerentanan fisik wilayah diukur dari; Ketinggian tanah, Jarak dari garis pantai, Jarak dari garis sungai, dan Kepadatan bangunan. Variabel upaya kebertahanan masyarakat didasarkan pada Karakteristik masyarakat dan Karakteristik permukiman yang dilihat dari tipologi ketinggian banjir, dan akses masyarakat terhadap lokasi kegiatan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga tingkat kerentanan fisik wilayah di Kecamatan Penjaringan, yaitu tingkat kerentanan tinggi seluas 37% mendominasi di Kelurahan Pluit, Tingkat kerentanan sedang seluas 36% mendominasi di Kelurahan Kamal Muara, dan Tingkat kerentanan rendah seluas 34% mendominasi di Kelurahan Kapuk Muara. Sedangkan, upaya kebertahanan masyarakat dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Tingkat Pendapatan, dan Lama tinggal. Selama rob terjadi akses masyarakat menuju lokasi kegiatan mengalami kesulitankarena tidak adanya transportasi tambahan yang dapat digunakan saat terjadinya genangan. Kebertahanan yang dilakukan oleh masyarakat pada wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi antara lain dengan melakukan peninggian bangunan rumah dan membuat tanggul penahan banjir di teras rumah. Pada wilayah dengan tingkat kerentanan fisik tinggi, upaya mitigasi adalah dengan penguatan kebijakan penataan kawasan pesisir terkait upaya pengendalian banjir pada wilayah yang rentan terhadap banjir rob.
P Penjaringan Sub-district is one of the areas on the coast that is still facing the tidal phenomenon. The vulnerability of coastal settlements due to tidal forces people who live there to have resilience. Resilience is done so that they can survive the conditions of their environment so that resilience becomes important for people in areas with high levels of vulnerability. Therefore, this research aims to identify the level of physical vulnerability of the area and the resilience efforts made by the community against tidal floods in Penjaringan Subdistrict. This research uses a quantitative descriptive method with analysis techniques including spatial GIS and scoring. The variable level of physical vulnerability of the area is measured from; Land elevation, Distance from the coastline, Distance from the river line, and Building density. The variable of community resilience efforts is based on community characteristics and settlement characteristics seen from the typology of flood heights, and community access to the location of daily activities. The results showed that there are three levels of physical vulnerability in Penjaringan Subdistrict, namely high vulnerability level of 37% dominating in Pluit Village, medium vulnerability level of 36% dominating in Kamal Muara Village, and low vulnerability level of 34% dominating in Kapuk Muara Village. Meanwhile, community resilience efforts are influenced by education level, type of work, income level, and length of stay. During tidal floods, the community\'s access to the activity location is difficult due to the absence of additional transportation that can be used during inundation. Resilience carried out by the community in areas with a high level of vulnerability includes elevating house buildings and building flood retaining walls on the terrace of the house. In areas with a high level of physical vulnerability, mitigation efforts are to strengthen coastal area planning policies related to flood control efforts in areas vulnerable to tidal floods.