Perencanaan sistem jaringan distibusi air minum Kecamatan Batuceper dan Benda Kotamadya Tangerang periode 1997-2007
B Berdasarkan outline plan perencanaan sistem distribusi di Tangerang, daerah yang dilayani sarana airminum adalah daerah yang terdapat di kecamatan Batuceper dan Benda. Pola konsumsi air minum penduduk di dua kecamatan dari hasil perhitungan diperoleh 160 liter/oranglhari - 200 liter/orang/hari, jadi pemakaian air sebesar 42 m3 /buIan setara dengan 200 liter/orang/hari.Ditinjau dari segi topografi kotamadya Tangerang mempunyai dataran rendah yang dapat dikatakan sangat datar dan posisi nyater masuk dalam daerah pantai, sehingga sistem pemompaan yang digunakan. Pipa yang dipakai untuk pengaliran ke distribusi adalah polyetilen karena pipa tersebut tidak terpengaruh oleh tanah yang mengandung zat kimia dan mudah pemasangannya.Metode yang digunakan dalam perencanaan ada tiga yaitu metode Aritmatika, Geometrik dan lncreamental lncreace. Untuk menghitung metode mana yang digunakan maka mencari data penduduk sebelum tahun perencanaan. Metode yang dipakai dalam perencanaan adalah metode Aritmatika karena metode ini dalam perhitungannya mendekati laju pertumbuhan penduduk kotamadya Tangerang kecamatan Batuceper dan Benda.
B Based on the outline plan for the Distribution System Planning in Tangerang, the areas that are served by drinking water facilities are those in the Batuceper and Benda sub-districts. According to the calculation, the drinking water consumption pattern of the population in the two districts is 160 liters / person / day - 200 liters / person / day, so water consumption of 42 m3 / month is equivalent to 200 liters / person / day.In terms of topography, Tangerang Municipality has low land which can be said to be very flat and its position is actually included in the coastal area, so the pumping system is used. The pipe used for distribution to distribution is polyethylene because the pipe is not affected by soil that contains chemicals and is easy to install.There are three methods used in planning, namely the Arithmetic method, geometrical and literal integration methods. To calculate which method is used, look for population data before the planning year. The method used in planning is the Arithmetic method because this method in the calculation is close to the population growth rate of the Tangerang municipality, the Batuceper and Benda sub-districts.