P Pada PT. Top Jaya Antariksa Electronic belum ada penilaian supplier yang sesuai, sehingga perlunya metode penilaian supplier yang didasarkan atas kinerja supplier sebelumnya. Pada tahap awal yang dilakukan yaitu menentukan kriteria dan subkriteria setelah itu barulah bisa dibuat rancangan model penilaian supplier terbaik menggunakan metode Analytical Hierarcy Process (AHP) dan Rating Scale. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengevaluasi kinerja supplier. Analytical Hierarcy Process (AHP) merupakan metode pembobotan kriteria dan subkriteria yang kemudian dilakukan penilaian kinerja supplier dengan metode rating scale. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil bobot kriteria adalah kualitas produk (0.3939), distribusi barang (0.2614), cost (0.1006), dan pelayanan supplier (0.2441). Hasil bobot subkriteria adalah performasi produk (0.4614), kondisi fisik (0.3828), kesesuaian spesifikasi produk (0.1559), kecepatan waktu pengiriman (0.373), ketepatan waktu pengiriman (0.0892), diskon dan bonus yang diberikan (0.0808), kemudahan proses pembayaran (0.6834), kecepatan tanggap (0.2453), kemampuan berkomunikasi (0.3859), kemudahan dihubungi (0.1681), dan waktu service (0.2007). Hasil penilaian supplier bahan baku untuk produk kulkas pada komponen evaporator adalah PT. Saekindo sakti (2.717), PT. Maspion (2.892), PT. Topla abadi jaya (2.153), PT. Panasonic manufacturing Indonesia (3.034), Kulthron Kirby public company (2.935), dan PT. Shin won HI-TEC (2.568).