a alah satu teknologi yang sampai saat ini masih dilakukan pengembangan pada industri otomotif adalah motor bakar. Agar performa motor bakar tetap bekerja maksimal, perlu dilakukannya perawatan berkala. Apabila unjuk kerja telah dilakukan, potensi kerusakan terhadap motor bakar tetap bisa terjadi. Perlu dilakukan analisis potensi kerusakan untuk mengetahui jenis kerusakan apa saja yang akan terjadi. Pada penelitian ini, studi kasus fokus pada mesin motor bakar Robin EY-08 pada Laboratorium Pengujian Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti dengan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Metode FMEA diawali dengan menganalisis potensi kerusakan dan dampak kerusakan yang kemungkinan terjadi secara prediksi dan korektif pada seluruh komponen pendukung motor bakar sehingga didapatkan nilai Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D). Selanjutnya penentuan nilai Risk Priority Number (RPN) didapatkan dari hasil perkalian nilai Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D). Nilai RPN tertinggi sebesar 288 pada komponen Piston Ring dengan potensi kerusakan kebocoran pada ruang bakar dan keausan komponen. Rekomendasi kegiatan preventive maintenance yang dilakukan adalah melakukan penyesuaian pada putaran maksimal mesin saat beroperasi sehingga panas hasil gesek antara Piston Ring dan Cylinder Block mampu diminimalisir.